TERKUNCI
[Tersedia hanya di PDF]
CUPLIKAN
***
Mereka menatap perkamen itu cukup lama. Iridesa yang biasanya pasif mendadak tergerak menggandeng si manis. Dia bisa membayangkan betapa ngilu dada Apo saat ini. Andai waktu bisa diulang Iridesa takkan mau mendukung misi-misi busuk si Aldora.
"Tuan Natta, apa Anda baik-baik saja?" tanya Iridesa cemas.
Apo tak menjawab, melainkan memutar balik kudanya. Lelaki carrier itu melanjutkan perjalanan meski sambil mengusap pipi yang basah. Dia berteriak, "Hak! Hak! Hak! Hak!" untuk mempercepat laju kuda.
Phillip, Reggie, dan Iridesa menyusulnya tanpa banyak kata.
"Hiks, hiks ... hiks, hiks," isak Iridesa pelan. Mendadak wanita itu tersedu-sedu. Namun Reggie menegurnya daripada memperburuk suasana. Phillip saja memberikan sapu tangan setelah sampai tujuan.
Brugh!
"Sayang! Bayi! Hati-hati nanti bisa jatuh!" kata Phillip segera memapah Apo. Tubuh itu terhuyung-huyung dan menubruk pagar. Hatinya yang berserakan melemahkan segala aspek dan moral. Apo tidak tahan lagi setelah dipeluk erat. Dia merintih-rintih di bahu Phillip dan berpasrah total.
"Ayah ... Ayah ... Yang Mulia mau menikah lagi ...." cicit Apo sambil meremasi baju Phillip. Sang ayah pun mengusap rambutnya yang penuh salju. Dibawanya Apo pergi ke tempat teduh agar tak terluka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐊𝐈𝐍𝐆'𝐬 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄 [🔐]
Fanfiction𝐊𝐎𝐌𝐄𝐃𝐈 || 𝐆𝐀𝐌𝐄 || 𝐒𝐘𝐒𝐓𝐄𝐌 || 𝐑𝐎𝐋𝐄𝐏𝐋𝐀𝐘 Ini kisah lucu, kocak, yang akan membawa kalian berpetualang di dunia game!