🔐 Chapter 83 🔐

285 14 1
                                    

TERKUNCI

[Tersedia hanya di PDF]

CUPLIKAN

***

Seketika rahang Apo mengeras. Jika diputar ulang semuanya memang masuk akal. Kepingan-kepingan puzzle "The King's Choice" mulai Apo susun rapi. Jawaban per jawaban dia temukan seperti kado ulang tahun. Kadang Apo bahagia mendapat yang dia mau. Kadang Apo juga sedih jika isinya candaan hidup. Apapun bentuknya, Apo sabar menelaah setiap peristiwa. Dia kesal kepada Grun, namun juga memaklumi posisinya.

"Jadi, sebab itulah kau menyabotase data istana?" omel Apo super julid. "Mereka pasti panik aku peka dengan masalahnya. Tidak heran ujian semakin terburu-buru begitu aku keluar. Aldora pasti merasakan ancaman yang amat besar. Aku sih tak masalah asal dia tidak merencanakan pembunuhan orang," dengusnya sangat kecewa.

Malam itu mereka pun membahasnya hingga tuntas. Grun berinisiatif memberikan kisi-kisi siapa saja yang berkhianat dalam istana. Dia bilang ada lebih banyak antek-antek si Aldora yang memantu. Kini Apo tidak kaget jika namanya jelek seiring waktu.

"Njir, pasti ada yang menyebarkan skinship-ku dengan Yang Mulia. Pantas ...." batin Apo makin jijik. Lelaki carrier itu tampak mendendam sepanjang jalan. Dia pulang dari Kota Galway bersama Grun, Iridesa, Phillip, dan Reggie sekaligus. Mereka berencana mengadukan permasalahan ke hadapan Raja Millerius.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐓𝐇𝐄 𝐊𝐈𝐍𝐆'𝐬 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄 [🔐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang