TERKUNCI
[Tersedia hanya di PDF]
CUPLIKAN
***
"Oh, jadi begitu cara kerjamu ... Reggie?" tanya Zelina dari belakang. Dia dan pasukan mengarahkan senjata ketika Reggie berbalik. Berkat memeriksa mayat di tempat pembantaian Zelina tahu ada yang tak beres dengan proses penjemputan Apo. Hanya dua orang itulah yang tak ada dimana pun. Kini segalanya jelas karena ada empat jejak kaki penuh darah di atas salju.
"Kau benar-benar sudah mengkhianati negara," tegas Zelina, sama-sama mengenakan zirah perunggu seperti sang lawan. Reggie pun melepas cadar yang sejak tadi menutupi wajah. Mereka berhadapan seperti benteng perbatasan, tapi Reggie justru menjatuhkan pistolnya ke tanah.
Dia bilang, "Bawa saja aku ke Tower of London jika mau." Dengan suara berat memarau.
Sebagai angkatan militer satu resimen Zelina paham kenapa Reggie menyerah dalam kondisi sekacau itu. Sang Dominan tampaknya telah menghabiskan segalanya di perjalanan. Tidak adanya makanan, minuman, tenaga, prajurit pendamping, atau kuda pun sudah cukup menjadi jawaban.
Belum lagi mereka sama-sama kuat di kondisi normal. Tanggung jawab besar di atas bahu membuat Zelina meringkus Reggie agar dinaikkan ke dalam kereta berjeruji.
Sorot mata keduanya saling tusuk di pagi yang gulita itu.
Adanya toleransi satu sama lain membuat segalanya jadi mudah.
"Kirim dia ke hadapan Yang Mulia. Aku akan mengejar Tuan Natta untuk memenuhi titah beliau," kata Zelina dengan suara lantangnya.
"Baik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐊𝐈𝐍𝐆'𝐬 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄 [🔐]
Fanfiction𝐊𝐎𝐌𝐄𝐃𝐈 || 𝐆𝐀𝐌𝐄 || 𝐒𝐘𝐒𝐓𝐄𝐌 || 𝐑𝐎𝐋𝐄𝐏𝐋𝐀𝐘 Ini kisah lucu, kocak, yang akan membawa kalian berpetualang di dunia game!