TERKUNCI
[Tersedia hanya di PDF]
CUPLIKAN
***
"Kenapa, Tuan Natta? Ada apa?"
"Anda mimpi buruk lagi?"
"Huh?"
"Aduh, pasti iya. Ayo minum dulu Anda harus tetap sehat." Segelas tonik herbal pun Apo teguk gelagapan. Bunyi aliran air terdengar di kerongkongan selagi dayang berinsiatif menepuk-nepuk pipi Apo menggunakan tisu. Bagian itu dibersihkan dari keringat agar Apo tidak berantakan.
"Ummhh, malas. Aku mau Yang Mulia cepat pulang ...." kata Apo dengan mata terpejam. Dia sebal padahal belum sadar total. Wajah berminyak Apo bisa digunakan menggoreng ikan andai diperas ke teflon panas.
"Belum bisa, Tuan Natta. Yang Mulia masih berkeliling mencari persembahannya," jawab dayang di sebelah Apo.
"Ahhhhh, huhu," kata Apo uring-uringan. "Padahal tupai kan tidak termasuk hewan yang buas. Tapi kenapa Yang Mulia lama sekali. Sial ...." omelnya kemudian berebah kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐊𝐈𝐍𝐆'𝐬 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄 [🔐]
Fiksi Penggemar𝐊𝐎𝐌𝐄𝐃𝐈 || 𝐆𝐀𝐌𝐄 || 𝐒𝐘𝐒𝐓𝐄𝐌 || 𝐑𝐎𝐋𝐄𝐏𝐋𝐀𝐘 Ini kisah lucu, kocak, yang akan membawa kalian berpetualang di dunia game!