WINTER 6

168 23 4
                                    

SAMBIL duduk bersandar di sofa, Yoongi terpekur menatap layar laptop di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SAMBIL duduk bersandar di sofa, Yoongi terpekur menatap layar laptop di hadapannya. Ia sudah terlalu sering memandangi foto-foto yang muncul silih berganti memenuhi seluruh layar laptop itu. Foto-foto yang dipotret dengan tangan dan kameranya sendiri. Foto-foto dengan objek yang sama. Foto-foto wanita itu.

Ia tahu seharusnya ia tidak boleh lagi membenamkan diri dalam kenangan tentang
wanita di foto itu. Ia tahu ia tidak pantas, tetapi ia merasa belum sanggup menghapus bayangan wanita itu dari pikiran, ataupun menghapus foto-fotonya dari laptop. Sampai sekarang.
Lamunannya buyar ketika bel pintu apartemennya berbunyi. Tangannya otomatis menurunkan layar laptop, lalu bangkit dan berjalan ke pintu.

 Tangannya otomatis menurunkan layar laptop, lalu bangkit dan berjalan ke pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Halo.”

Yoongi mengerjap kan mata melihat Jie berdiri di hadapannya dengan senyum lebar tersungging di wajah.

“Oh, halo.” Yoongi minggir sedikit ketika gadis itu berjalan masuk ke apartemennya sambil menggigil. “Kau sudah pulang?” Biasanya Jie belum pulang pada jam-jam segini.

“Ya, aku diizinkan pulang cepat karena flu. Biarkan aku masuk dulu. Dingin sekali di koridor ini.” Jie melepaskan sepatunya dan berganti mengenakan sandal Hello Kitty yang tersedia di jajaran sepatu dan sandal di samping pintu. Tadi pagi sebelum
berangkat kerja, Jie mampir lagi untuk menaruh sepasang sandal yang sudah lama tidak dipakainya di apartemen Yoongi. Biar praktis saja, ia punya sandal ganti di apartemen tetangganya itu.

Yoongi menyadari suara Jie yang sengau dan baru teringat gadis itu sedang flu. Ia cepat-cepat menutup pintu dan mengikuti Jie ke ruang tengah. Ia juga menyadari langkah gadis itu agak timpang.
“Hari ini kita tidak jadi makan gado-gado,” kata Jie sambil berputar ke arah Yoongi. Tanpa menunggu jawaban ia melanjutkan, “Tadi aku ketemu Nenek Osawa di bawah. Beliau masak shabu shabu dan kita disuruh ikut makan bersama. Dan ngomong ngomong, kau punya Soju? Persediaan Soju Kakek sudah habis. Aku disuruh minta padamu, makanya langsung ke sini begitu pulang.”

“Punya,” sahut Yoongi setelah mencoba mengingat-ingat. Tiba-tiba ia mengalihkan
pembicaraan. “Kau sudah menuruti saranku dan pergi ke dokter?”

Jie mengangkat sebelah alis. “Sebelum aku menyebarkan virus ke mana-mana?”  Ia tertawa kecil. “Tentu saja sudah. Ayo cepat cari soju nya dan kita turun. Aku sudah lapar nih.”

WINTER [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang