WINTER 14

101 23 4
                                    

“KAU akan datang ke acara reuni malam ini, kan?” tanya JK di ujung sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“KAU akan datang ke acara reuni malam ini, kan?” tanya JK di ujung sana.

“Yap,” sahut YG sambil membidik Namsan Tower dengan kameranya. Earphone di telinganya yang terhubung dengan ponsel di saku jaketnya membuatnya bisa tetap memotret sambil berbicara dengan JK.

“Kau mau ku jemput?”

“Tidak usah. Aku sudah tahu tempatnya dan aku sudah meminjam mobil dari pamanku.”

“Kau masih meminjam mobil pamanmu?” Nada suara JK terdengar ragu.

“Memangnya kenapa?”

“Setelah apa yang terjadi padamu waktu itu?”

YG tertawa kecil. “Aku tidak ingat apa-apa soal itu, jadi aku sama sekali tidak merasa takut atau semacamnya.”

JK hanya bergumam dan berkata, “Kudengar ibumu sudah kembali ke Amerika?”

“Ya. Kemarin sore. Kakak iparku sudah melahirkan. Saking gembiranya ibuku langsung pulang ke New York dengan pesawat pertama, meninggalkan anaknya yang baru keluar dari rumah sakit ini.”

“Tapi kau merasa sehat, bukan? Obatmu tetap kau minum?”

“Astaga, kau terdengar seperti ibuku. Padahal tadinya aku sudah sempat merasa lega karena ibuku kembali ke New York dan membiarkan aku tenang sedikit,” gurau YG sambil tertawa. Ia mengubah sudut kameranya dan melanjutkan, “Aku sangat sehat. Kau tidak perlu khawatir.”

“Baiklah,” kata JK sambil mendesah. “Sampai jumpa nanti malam.”

Setelah melepaskan earphone dan memasukkan nya ke saku, YG kembali mencari objek yang bagus untuk dipotret. Setelah ini mungkin ia bisa pergi ke Sungai Han. Pohon-pohon gundul juga bisa menjadi objek yang bagus kalau dipotret dengan
benar.

Sejak keluar dari rumah sakit lima hari yang lalu, YG tinggal di apartemen di Hannam The Hills, menghabiskan waktunya dengan berkeliling Seoul dan memotret apa saja yang menarik perhatian nya. Ia yakin ia sudah pernah melakukan semua itu selama sebulan terakhir sejak ia tiba di Seoul, tetapi karena ia tidak ingat apa-apa, ia memutus kan untuk melakukannya sekali lagi. Siapa tahu bisa membantu mengembalikan ingatannya sedikit demi sedikit. Tetapi sejauh ini ia tidak mengingat
apa pun. Semuanya tetap terasa asing dan baru baginya.

Tidak ingat juga tidak apa-apa. Itulah yang selalu dikatakannya pada diri sendiri. Awalnya memang berhasil. Ia tidak terlalu memedulikan rentang waktu satu bulan yang hilang dari ingatannya. Ia yakin tidak ada hal penting yang harus diingat dan
dokter berkata ingatannya perlahan-lahan akan kembali. Jadi ia tidak berniat memaksakan diri dan membuat sakit kepalanya bertambah parah.

Tetapi akhir-akhir ini ia mulai merasa ada sesuatu yang hilang. Ia tidak tahu apa. Hanya saja setiap kali ia bangun tidur, makan, atau berkeliling Seoul, ia selalu merasa ada sesuatu yang kurang. Ia berusaha keras mengabaikannya, tetapi tidak berhasil.

WINTER [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang