DENTING bel pintu membuat Jie mengalihkan perhatiannya dari kesibukannya membungkus biskuit-biskuit cokelat yang akan diberikannya kepada Yoongi sebagai hadiah Natal. Jie mengelap tangan di handuk yang tergantung di dekat lemari dan beranjak ke pintu. “Bukankah dia bilang satu jam lagi?” gumamnya pada diri sendiri. Tetapi begitu membuka pintu, ia tidak melihat siapa pun di sana. “Siapa yang membunyikan bel pintu?” tanyanya heran. Ia mengerjap ngerjapkan mata dan mulai berpikir yang tidak-tidak. Orang iseng? Tetapi tidak terdengar suara atau bunyi apa pun di luar sana. Jangan-jangan...
Jangan-jangan... Tidak, tidak. Jie memejamkan
mata dan menggeleng cepat. Ia tidak akan berpikir tentang hantu atau semacamnya.Tidak...
Ketika ia membuka mata kembali, barulah ia melihat sebuah kantong kertas merah muda berhias pita merah yang diletakkan di lantai di depan pintunya. “Oh? Apa itu?”
Ia membungkuk dan memungut kantong itu. Sebuah kartu kecil tergantung di pegangan talinya. Senyum Jie merekah begitu membaca tulisan di sana.
Hadiah Natal untukmu, Lee Jieun. Semoga kau merasa hangat pada Hari Natal ini.
_Min Yoongi_
Mata Jie menangkap secarik lain kertas kecil yang ditempelkan di kantong kertas itu.
Aku pergi mengambil kereta kuda untuk menjemput mu. Tunggu saja di sini.
Masih tetap tersenyum, Jie menutup pintu dan masuk kembali ke apartemennya. Ia meletakkan kantong kertas itu di meja dan membuka pita merahnya dengan hati-hati. Dengan penasaran ia mengeluarkan sebuah kotak putih dan membuka tutupnya. Matanya melebar melihat isi kotak itu. Sepasang sarung tangan wol merah, topi wol merah, syal merah, dan penghangat telinga yang juga berwarna merah. Masing-masing memiliki nama 'Jieun' yang dijahit dengan benang berwarna emas. Jie mengenakan sarung tangan merah itu dan mengacungkan tangannya untuk mengagumi rasanya yang lembut dan hangat. Ia juga mencoba topi, syal, dan penghangat telinganya, lalu berlari ke kamar tidur dengan gembira untuk mematut diri di depan cermin. Yoongi memiliki selera yang bagus, puji Jie dalam hati. Ia menepuk-nepuk pipinya dengan tangannya yang terbungkus sarung tangan sambil tersenyum.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
WINTER [Completed] ✓
Novela JuvenilTetangga baruku, Min Yoongi, datang ke Seoul untuk mencari suasana baru. Itulah katanya, tapi menurutku alasannya lebih dari itu. Dia orang yang baik, menyenangkan, dan bisa diandalkan. Perlahan-lahan mungkin sejak Malam Natal itu aku mulai memandan...