WINTER 20

129 22 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YG dan JK duduk berhadapan di salah satu kafe tidak jauh dari rumah sakit tempat JK bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


YG dan JK duduk berhadapan di salah satu kafe tidak jauh dari rumah sakit tempat JK bekerja. JK baru saja selesai menceritakan semua yang diketahuinya tentang peristiwa penyerangan terhadap YG dan kemungkinan besar bahwa
saudara sepupunya lah yang bertanggung jawab.
"Aku benar-benar minta maaf," kata JK sambil menunduk.

YG mengerjap, baru pulih dari kekagetannya setelah mendengarkan cerita JK. Ia mengibaskan tangan dan membantah ringan, "Minta maaf untuk apa? Kau sama sekali tidak bersalah."

"Aku tidak pernah menduga bahwa orang yang menyerang mu ternyata adalah salah satu anggota keluargaku."

"Tetap saja itu bukan kesalahanmu," kata YG, berusaha menenangkan JK yang terlihat sangat resah.

JK mengangkat wajah menatap YG. "Aku juga sudah memberikan keterangan kepada polisi," katanya mantap. "Aku memang tidak punya bukti nyata, tapi setidaknya keterangan ku sedikit-banyak bisa membantu mereka. Bagaimanapun juga, mereka sudah lebih dulu mencurigai sepupuku itu."

YG mengembuskan napas panjang. "Sayang sekali aku masih belum ingat apa apa, jadi aku sama sekali tidak bisa memberikan keterangan tambahan apa pun," gumamnya sambil menggeleng-geleng. Ia terdiam sejenak dan mengerutkan kening, lalu bergumam dengan nada melamun, "Kalau dipikir-pikir, akulah satu-satunya yang bisa mengenali orang yang menyerang ku, bukankah begitu? Semuanya tergantung pada apa yang kuingat."

YG mengangkat bahu. "Hanya sedikit," ia membenarkan. Dan hanya tentang Jie. "Sebenarnya aku ingin tahu kenapa sepupumu itu menyerang ku. Itu juga kalau memang dia yang melakukannya. Aku ingin tahu alasannya."

JK mengangguk-angguk. "Ya. Aku juga tidak tahu. Dan dia sudah pasti tidak akan menceritakannya padaku kalau kutanya," katanya sambil tersenyum masam. "Kuharap aku bisa membantu lebih dari ini."

YG ikut tersenyum. "Kau sudah sangat membantu, Jekey. Terima kasih karena sudah menceritakannya kepadaku."

Saat itu ponsel YG berbunyi. Sekilas ia menatap layar ponsel dan mengerjap, lalu menempelkannya ke telinga. "Oh, Yuri. Ada apa?... Besok pagi?... Oke... Oke, sampai ketemu nanti."

WINTER [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang