TUJUH

304 51 12
                                    





Sehun menatap tali yang terikat dipinggangnya dengan kesal, ide siapa yang membuat dirinya harus terjebak dengan teman kelompoknya yang cerewet ini dengan keadaan pinggang saling terikat?

"Kiming lu jauh-jauh sana jangan coba-coba deket-deket gue"

Sehun mendorong Mingyu agar sedikit menjauh darinya tapi karena keadaan terikat saat Mingyu terdorong menjauh dirinya juga ikut oleng dan membuat Mingyu membantunya untuk menyeimbangkan tubuhnya agar yang lain tidak ikut jatuh.

"Yah si Kiming ambil kesempatan tuh pegang yang mulus-mulus"

Sehun melirik sinis pada kelompok yang berdiri disamping kelompoknya karena mengeluarkan godaan yang menurutnya sangat tidak mutu sama sekali.

"Diem deh lu pada"

"Waduuuuh ada macan ngamuk galak banget sih Se"

Sehun mendengus menanggapinya untung saja dia berada dibaris paling belakang dan tidak berada ditengah Mingyu dan temannya yang lain kalau begitu mungkin saja Sehun akan menangis dan meminta jemput saat ini juga karena kelakuan Mingyu itu sangat diluar nalar dan membuat kepalanya sering berasap.

"Yang menang lomba masak tadi dapet keuntungan buat dapet peta dimana letak 3 pita yang udah kita pasang jadi sedangkan yang lain cuma dapet pita doang nah, dimulai dari kelompok satu silahkan pergi duluan dan ambil peta sama kakak yang ada diujung sana inget jaga keselamatan satu sama lain dan kalian nggak perlu takut sebagian panitia udah nyebar dalam hutan jadi kalau ada hal yang nggak diinginkan bisa diantisipasi dengan cepat"

"Baik kak"

"Selamat berpetualang"

Lalu perlahan satu persatu kelompok mulai meninggalkan barisan dan berjalan menuju hutan setelah mengambil peta mereka masing-masing.

"Se? Lu beneran nggak mau ditengah aja nih lu nggak takut apa paling belakang entar diterkam binatang buas duluan?"

"Mending lu fokus jalan aja deh Ming nggak usah ajak gue ngomong gue kesel sama lu gegara lu ngorok gue nggak bisa tidur semalam"

"Hehehehe itu namanya belajar Se, tenang aja entar lu juga bakal terbiasa kog denger dengkuran merdu gue"

"Dihh dihhh ogah banget kalau bisa gue sumpel kaos kaki semalem gue sumpel beneran mulut lu"

"Jahat banget eh tapi beneran nggak mau pindah posisi?"

"Ogah, kata Kak Chakra nggak ada binatang buas disini katanya kita disini buat seneng-seneng bukan buat uji nyali ngadepin singa ngamuk lu kemarin nggak dengerin apa?"

"Kog lu percaya omongan kak Chakra siapa tau dia suka ngibul"

"Itu mah lu"

Sehun menendang betis Mingyu yang meringis kesakitan sekarang.

"Daripada lu berisik banget Ming mending lu bantu baca ini peta deh"

"Kog gue doang yang disuruh diem? Semesta juga cerewet tuh daritadi"

"Dia bakal diem kalau lu diem daritadi kan lu yang godain dia dan ngajak dia ngobrol"

"Cih bilang aja nggak berani dasar pilih kasih lu, tebang pilih"

"Gimana kalau kita lepasin si Kiming disini dan iket dia dipohon itu biar dia nggak jadi beban?"

"Jahat banget iya ini gue diem kalau butuh apa-apa colek aja ya Se"

Sehun memutar matanya masih saja usaha ini anak satu tapi dia tidak menanggapi dan lebih memilih untuk memperhatikan sekitar yang dipenuhi oleh pohon tinggi dengan daun yang begitu hijau dan menyegarkan mata.

DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang