SEPULUH

288 45 9
                                    








Sehun mempercepat larinya saat melihat Chanyeol yang duduk diatas motor hitamnya sedang memainkan ponselnya dan menguap malas.

"Aduh maaf ya kak telat dikit jadinya bikin kak Chakra nunggu deh"

Sehun langsung mengutarakan permintaan maafnya karena dirinya yang tidak mau dijemput didepan rumahnya jadi Chanyeol harus menunggu sedikit jauh dari rumahnya, Sehun beralasan kalau ayahnya galak padahal dia tidak mau bunda tau kalau dia akan jalan dengan cowok lain karena itu akan meninggalkan masalah untuknya karena sang bunda akan marah dan akan mengadukan Sehun.

Sehun pernah bilang kalau dia akan minta izin pada sang pacar masalah taruhan ini tapi tentu saja dia tidak melakukannya karena sungguh gila namanya kalau sang pacar mengizinkannya bermain api kayak gini.

"Kenapa harus pake lari sih, jadi capek sendiri lu"

Chanyeol mengambil botol minum diranselnya dan memberikannya pada Sehun yang tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

"Lagian kenapa nggak mau dijemput dirumah sih, gue kan bisa izin sama bokap nyokap lu masa bawa anak orang kencan nggak izin orang tuanya nggak gentle banget keknya"

"Hehehe kan udah dibilang ayah itu galak jadi entar-entar aja main kerumah kalau sekarang bisa-bisa entar nggak jadi pergi karena gue bakal dikunciin dalam kamar"

"Segitunya?"

"Hmmm emang gitu ayah itu orangnya kolot banget"

"Hmmm okay kalau gitu ayo naik"

"Ehhh tapi gue mau dibawa kemana dulu nih?"

"Karena gue anak alam jadi yang pasti bakal berhubungan sama alam bebas nggak mungkin gue ngajak lu ke mall, lu bisa jalan ke mall sama temen-temen lu okay"

"Auuuuuh okay deh mau juga kenalan sama alam biar makin deket siapa tau entar cinta"

Chanyeol menyuruh Sehun untuk menunduk sedikit agar dia bisa memakaikan helm untuknya dan Sehun senyum saja menerima perlakuan manis itu.

"Keselamatan nomor satu"

Sehun terkekeh saat Chanyeol menjawil hidungnya setelah selesai memakaikan helmnya lalu segera naik motor dibelakang Chanyeol yang langsung menjalankan motor besarnya itu.

Sepanjang jalan mereka kebanyakan diisi oleh keheningan hanya sesekali Sehun bertanya dan Chanyeol menjawab seadanya.

"Waaaaaaaaah seger banget ini tempat, kog tau sih kalau masih ada tempat kayak gini dideket sini?"

Sehun menatap pemandangan disekitarnya dengan takjub, tempat ini masih begitu hijau dengan aliran sungai kecil yang masih luar biasa jernih dan itu sangat memanjakan mata sekali.

"Taulah gue kan penjelajah semesta"

"Waduuuuh kog rada ambigu ya kalau ngomongnya sama gue yang namanya juga Semesta kek penjelajah semesta apa tuh yang dijelajahi?"

"Dasarnya lu yang pikirannya kotor hey"

"Nggak apa-apa itu ada air jernih jadinya entar dicuci kalau emang beneran kotor, eh tapi kak kita ngapain dateng kesini nggak mungkin mau berenang kan?"

"Iya kalau lu mau berenang mah nggak ada yang larang Se, sok atuh kalau mau berenang"

Chanyeol merespon seadanya dan lebih memilih untuk membuka ransel besarnya dan mengambil kain yang kemudia dia gelar diatas rumput hijau disana.

"Nah ini yang namanya piknik kalau lu mau tau Se"

"Lah piknik? Sukaaaaa kog kak Chakra ada aja idenya sih?"

DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang