SEMBILAN BELAS

383 59 21
                                    










Sehun terengah sambil menatap teman-temannya yang masih berjalan dengan penuh semangat melewati medan yang baginya sangat menyulitkan oh tau begini dia akan lebih memilih untuk tidur dirumah dan bukannya tersiksa begini.

"Ayo semangat Se, kita pasti bisa, kita pasti bisa"

Sehun melirik Seulgi yang juga sama terengah-engah dan berhenti disampingnya, padahal bukan hanya mereka berdua yang baru pertama kali mendaki tapi kenapa hanya mereka berdua yang terlihat kesulitan atau hanya karena memang keduanya yang tidak berusaha lebih lagi.

"Ayo cepet jalan kog malah berhenti disini sih? Ketinggalan sama yang lain terus tersesat entar malah jadi masalah lho"

"Please berhenti bentar rasanya nafas gue mau ilang kak Kai"

Ujar Sehun yang disambut oleh Kai dengan kekehan gemas melihat wajah Sehun yang terlihat sangat berantakan.

"Bentar lagi ada pos buat istirahat, kalau ketinggalan sama yang lain bisa bahaya ayo lanjut jalan Semesta"

"Ada lu yang jagain kak, lu dibelakang kita aja terus ini kaki gue bener-bener udah lemes banget"

Sehun tidak tahan dan memilih untuk mendudukkan dirinya ditanah dan menyelonjorkan kakinya yang terasa ingin patah.

"Ampun deh ampun nggak lagi gue mau kayak gini, Seul ayo kita turun aja yuk mumpung belum terlalu tinggi"

Rengek Sehun yang membuat Seulgi mengangguk setuju.

"Ayo deh"

"Ngawur aja lu berdua mau turun berdua lu pada?"

"Kai? Kenapa malah berhenti disini? Yang lain udah jauh"

Ketiga orang itu menoleh pada Chanyeol yang sepertinya kembali untuk memeriksa mereka yang tak kunjunh terlihat bersama rombongan.

"Ini nih pacar lu malah minta balik"

Oh ternyata Chanyeol tidak menceritakan kalau mereka sudah putus pada teman-temannya? Tapi kenapa?

"Iya udah biarin aja turun sendiri"

"Jahat banget"

"Iya lagian kenapa manja banget? Yang lain udah nyampe atas tuh"

"Ya nggak usah dibandingin lah, udah deh kalau nggak mau nungguin iya udah sana pergi aja"

"Kalian lagi berantem? Yah mungkin ini alesan si Semesta nggak semnagat Chak, nggak dikasih support sama ayang"

"Diem deh Ling, mending lu cepet susul rombongan yang lain sebelum si Kiming berulah dan bikin si Bi kebingungan"

"Emang anak setan satu itu, iya udah ayo Seul lu bareng gue tenang aja entar bakal gue semangatin sepanjang perjalanan"

"Disemangatin nggak bikin capeknya ilang omong-omong kak"

"Iya masa mau minta gendong sih Seul? Degem gue kalau dapet laporan entar malah marah dan ngelabrak lu karena disangka lu selingkuhan gue, pawang gue galak lho"

Ujar Kai membuat Seulgi memutar matanya malas.

"Nggak minat juga jadi selingkuhan lu kak"

"Aaaah jangan malu gitu Seul nggak apa-apa ngarep meski nggak kesampaian entar ujungnya"

"Ling"

"Iya ini gue pergi, awas lu jangan diajak mojok lama-lama itu degemnya"

"Beneran gue jorokin lu lama-lama"

"Ampuuuuuun"

Kai langsung menarik Seulgi agar mengikutinya karena Chanyeol sudah mengluarkan tanduknya sedangkan Sehun dengan tidak rela memandang punggung Seulgi yang kini berjalan agak terseok karena tarikan dari kakak tingkatnya itu.

DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang