DUAPULUH EMPAT

390 59 10
                                    









Sehun mengamati tangannya yang sedikit gemetar entah kenapa setelah keluar dari kelas tiba-tiba dirinya gemetar dan perutnya terasa sedikit perih padahal seingat Sehun dirinya tidak telat makan tapi kenapa seperti orang sakit begini?.

"Aduuuuh kenapa perutnya tiba-tiba sakit? Padahal nggak makan aneh-aneh terus nggak telat makan juga aduuuh"

Sehun akhirnya duduk dikursi yang ada didepan kelasnya dan meremat perutnya yang terasa diremas sambil meringis.

"Kenapa Se?"

"Ehhh nggak apa-apa kog" jawab Sehun cepat saat salah satu teman kelasnya bertanya.

"Iya udah kalau gitu gue duluan ya"

"Iya tolong kalau ketemu Seulgi atau Suzy bilangin gue cariin ya"

"Okay Se"

Sehun kembali meringis saat temannya itu pergi dari depannya, oh kenapa rasanya semakin sakit? Sehun mau menangis saja rasanya.

Sehun memejamkan matanya merasakan keringat sudah membanjiri keningnya oh dia ingin sekali berdiri tapi ternyata kakinya yang gemetar tidak bisa diajak untuk bekerja menopang tubuhnya yang terasa lemas, sial seharusnya dia tadi meminta bantuan teman terakhirnya tadi bukannya malah membiarkannya pergi.

Sehun hendak mengambil ponselnya dan segera menelfon salah satu temannya agar bisa menolongnya bertepatan dengan adanya rombongan lewat didepannya.

"Ngapain Se? Duduk sendirian kek jomblo nggak guna"

"Kak Kai"

Sehun tersenyum kecil dan menjawab dengan lemah membuat Chanyeol yang berada dibelakang Kai mengangkat alisnya heran.

"Kenapa? Kog lemes kayak gitu?"

"Sakit" Sehun merintih dengan rengekannya membuat Chanyeol langsung duduk disampingnya dan mengambil wajah Sehun untuk ditelitinya.

"Apanya yang sakit?"

Tanya Chanyeol lembut setelah melihat wajah pucat Sehun yang berhias keringat dingin.

"Perutnya sakit kek ditusuk-tusuk"

"Udah makan?"

"Udah tadi pagi, nggak makan pedes juga tapi kenapa sakit?"

Keluh Sehun sambil menyandarkan kepalanya dibahu Chanyeol yang langsung mengusap kepalanya penuh sayang.

"Iya udah ayo kalau gitu pergi ke klinik"

"Nggak bisa, kakinya lemes banget"

Rengek Sehun membuat Chanyeol menghela nafasnya pelan sambil mengusap wajah yang penuh keringat.

"Sini biar gue gendong"

Chanyeol mendelik kesal pada Kai yang menyengir sedangkan Bian yang tidak dalam mood cerewetnya hanya memukul belakang kepala Kai.

"Ke dokter sekalian aja Chak, keknya diklinik nggak banyak yang bisa bantu"

"Iya udah lu bawa mobil kan? Gue bawa motor soalnya"

"Iya bawa tapi entar beliin bensin ya?"

"Perhitungan banget lu boncel"

"Halah lu juga bakal kayak gitu kalau mobil lu dipakai"

Bantah Bian pada Kai yang hanya mendengus tidak terima.

"Udahlah cepet bajingan, nggak kasihan sama anak orang apa gimana?"

Bentak Chanyeol yang terburu panik karena merasakan tubuh Sehun yang semakin lemas dipunggungnya, mereka belum balikan tapi hubungan mereka semakin membaik.

DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang