TUJUH BELAS

305 52 26
                                    

know you, you're like this
When shit don't go your way you needed me to fix it
And like me, I did
But I ran out of every reason

Now suddenly you're asking for it back
Could you tell me, where'd you get the nerve?
Yeah, you could say you miss all that we had
But I don't really care how bad it hurts
When you broke me first
You broke me first









Sehun mengerang dan membuka matanya dengan begitu malas saat pintu kamarnya diketuk dengan brutal oleh sang bunda yang membuat tidurnya yang tidak nyenyak semakin terganggu karena hal itu.

"Kamu kalau nggak bangun biarin aja, bunda bakal biarin kamu kelaperan karena dikulkas udah nggak ada apa-apa dan uang kamu juga udah habis, kemarin kamu baru bilang"

"Kenapa sih bun? Pagi-pagi udah ribut banget mau apa? Tega banget mau nelantarin Semesta"

Sehun beranjak dari ranjang lalu membuka pintu sambil mengucek matanya lalu langsung mendapati samg bunda yang sudah rapi dan kedua tangannya dipinggang menatapnya dengan penuh sanksi.

"Lha kamu jadi anak males banget, bangun pagi gitu kek ini kerjaannya molor ampe tengah hari, mentang-mentang nggak ada yang apel tiap hari minggu jadinya males-malesan udah ah sana cepet mandi terus ikut bunda pergi, bunda janjian brunch sama temen bunda"

"Dihhh biasanya nggak pernah ngajak tuh"

"Ini udah lama bunda nggak ketemu sama temen yang satu ini jadi entar kalau awkward kan bisa alihin kekamu"

"Dihhh kog gitu sih?"

"Dah dih mulu kamu ihhh udah sana cepet siap-siap sana"

Bunda kembali mendorong Sehun agar putra manisnya itu segera bersiap agar mereka bisa cepat berangkat agar tidak telat untuk bertemu dengan temannya yang sudah lama tidak dia temui itu.

Sehun memainkan jaketnya dengan malas sambil melihat sekitarnya yang lumayan ramai meski bukan jam makan.

"Ini temen bunda mana dah?"

"Kita baru aja duduk lho Se belum juga lima menit"

"Tapi tetep aja harus nunggu, mana entar aku disuruh nyimak obrolan ibu-ibu"

Bunda memukul lengan sang putra dengan kesal karena sungguh mulut putranya ini sungguh cerewet sekali.

"Tenang aja entar kamu ngobrol sama anaknya tante Fanny aja ganteng lho"

"Lah katanya udah lama nggak ketemu kog tau kalau anaknya ganteng?"

"Lah kan ada dimedsos tuh ini bunda beneran jujur kalau anak tante Fanny itu ganteng banget mana rajin anaknya"

"Belum juga ketemu udah bilang rajin aja, mungkin itu cuma image dimedsos doang yang asli mah ongkang-ongkang doang kan bapak ibunya kaya raya"

"Kayak kamu kan?"

"Bunda, Semesta kurang rajin apalagi coba?"

Bunda memutar matanya malas saat Sehun mulai mengungkit kegiatan apa yang dia lakukan dirumah untuk membantu sang bunda.

"Yoona"

"Fanny"

Kedua ibu-ibu itu berseru dengan girang lalu saling berpelukan dan mencium pipi dan terkekeh heboh membuat Sehun yang melihatnya hanya mengangkat heran apa semua ibu-ibu kalau bertemu akan bertingkah seperti itu? Apa besok kalau sudah menikah Sehun juga akan bersikapa seperti itu jika bertemu dengan Seulgi atau Suzy?

DaisyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang