6

128 16 10
                                    

"Hidup dalam karangan."


_Saka A_









Happy Reading

🩹🩹🩹






Dengan langkah gontai laki-laki berpakaian tidak rapi itu memindahkan buku-buku yang tertinggal di atas meja ke rak buku sesuai jenisnya, ia susun buku tersebut sambil menggerutu sebab kala semua siswa sudah pulang dia justru masih berada di sekolah.

Ia menghentakkan kaki menarik kursi dengan kasar dan memilih duduk menyisakan beberapa jenis buku yang belum ia susun kembali ketempat semestinya.

"Tau ah capek gue" sungutnya mengambil handphone. 

Melupakan sejenak hukuman yang belum selesai dia dengan asik menonton video random yang lewat di beranda salah satu jenis aplikasi yang tengah viral.

"Shit, hahahaha" Dia terkikik sendiri melihat salah satu video lucu.

"Em cantik, cantik" gumam saka menekan ikon love pertanda menyukai postingan yang sedang ditontonnya.

"Kepo dikit gak pa-pa lah ya. Gemesin banget sih ni cewek" ucap Saka menekan profil akut tersebut untuk melihat-lihat postingannya dan tanpa sadar menekan love untuk menyukai postingan yang ia lihat.

Sangking asiknya stalking akun orang ia sampai lupa akan pekerjaan yang harus diselesaikan bahwa orang yang kini berdiri bersedekap dada di belakangnya pun tak ia sadari.

"Like terus jangan lupa follow juga sekalian, komen juga dong" ujar orang itu memasang muka tak enak dipandang.

Cowok itu tersentak refleks mendongakkan kepala guna melihat siapa yang mengejutkannya.

"Eh, cinta!"  Saka berucap salah tingkah menyadari tatapan mematikan sang kekasih.

Ketika handphonenya di rampas pun ia hanya bisa pasrah, dan memilih menggerakkan-gerakkan kaki mengalihkan perhatian.

"Dasar mata keranjang!" hardik Ashilla setelah memblokir akun perempuan yang kekasihnya stalking.

"Cuma iseng aja cintaa, dia videonya lucu-lucu terus juga... juga seru gitu" kilah Saka tak ingin dihakimi.

"Videonya yang lucu atau emang karena ceweknya yang cantik?! Udah punya pacar masih aja jelalatan, mata buaya darat memang, gak bisa kalau liat yang bening dikit langsung lebar tuh mata!" balas Ashilla yang menuai cengiran bodoh dari Saka.

"Lo tuh di suruh buat merapikan buku-buku ini bukan main HP, masak udah hampir 2 jam tapi buku-bukunya masih berantakan gini."

"Kan capek Ashilla, makanya istirahat bentar" ucap Saka mencari alasan karena yang sebenarnya ia malas melaksanakan hukuman dari guru.

"Lo sendiri ngapain ke sini bukannya pulang? Kan gue udah bilang gak bisa antar lo pulang."

Tidak biasanya Ashilla mau menungguinya seperti ini karena jika dilihat ini adalah kesempatan emas bagi gadis itu bisa pulang bersama si ketua OSIS seperti sebelum-sebelumnya, kalau tidak dipaksa mana mau Ashilla pulang bersama Saka.

Kenyataan yang harus Saka telan mentah-mentah bahwa pancarnya menyukai orang lain, alasan mengapa gadis itu menerima Saka iya karena mengira yang mengajaknya berkencan itu Arthur.

Pada akhirnya Ashilla tak bisa mundur dari hubungannya sekarang, terlebih dia yang terlanjur terbiasa dengan status sebagai pacar si biang masalah. Namun suatu saat jika ada lampu hijau dari Arthur ia pastikan akan mengakhiri kisah yang kini tengah ia rangkai bersama Saka.

Tak Tentu Arah [Saka]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang