01

418 12 0
                                    

Hello, I'm Star Girl 👋
.
.
.
.
Mei, 2018. Pengemudi dan penumpang dari Mobil berwarna hijau tua itu mengangkat tubuh seorang gadis dan membuangnya ke jurang.

Gedebuk!

Bunyi tubuh freya yang bersentuhan dengan batu memggema di antara tebing, dua orang laki-laki diatasnya menatap puas di bawah sana.

Akhirnya, hama di keluarga mereka telah mereka singkirkan. Sungguh! Melihat wajah ruby, mereka hanya mengingat wajah bedebah itu. Darahnya mengalir di darah ruby.

Jika mereka tak bisa membunuh orang yang telah membuat hubungan mama papa mereka renggang, setidaknya keturunannya lah yang menerima karma-nya.

"Bang Joe." Panggil si cowok kisaran umur 19 tahun dengan topi kuningnya, hingga pria yang di sebut 'bang joe' itu menoleh.

"Kalo perbuatan kita tercium aparat gimana?"

Joezi Braspati, pria pemilik mata berwarna abu-abu itu tertawa kecil "tak satupun media mengetahui posisi ruby di rumah kita."

"adik perempuan keluarga Braspati hanya satu, Shena Braspati."

"Dan gadis itu...." Joezi mengarahkan ujung matanya ke jurang "dia hanya seoonggok kotoran, rendahan. Dia bukan bagian dari keluarga Braspati." Pria itu berucap dengan menggebu-gebu, rasa kesalnya pada rubi sedari kecil kini terbalaskan.

Bahkan sedari kecil, ketika ruby lahir di rahim ibunya. Joezi sudah berniat membunuhnya.

Karena semenjak kehadiran ruby, papa jadi kasar terhadap mama-nya. Hubungan keluarga Braspati menjadi renggang semenjak kehadirannya, bahkan posisi ruby yang menjadi anak bungsu tak di anggap.

Dia anak pembawa sial, semuanya hancur karena kelahirannya. Dan kini ruby harus menebus dosa, dia sudah disiksa dan mati dibawah sana.

Ruby pantas mendaptkannya.

Mobil itu melaju menjauh dari area sana, tak ada yang tahu bahwa di kaki tebing, freya susah payah mengambil nafas. Wajahnya melepuh akibat air panas. Beberapa helai di rambutnya rontok akibat jambakan mereka, dan tubuhnya pun melepuh karena mereka menempelkan setrika di beberapa tempat.

Sialan.

Freya hampir menyerah, mengapa mereka tak sekalian menusuknya saja?! Tubuhnya kesakitan, gadis itu tak sanggup bertahan.

Dua jam dibawah sana, sebuah mobil terlihat mendekati tubuh freya. Oh, apakah itu mereka? Apakah mereka ingin memastikan dirinya mati atau tidak?

Kalau begitu mendekatlah! Freya menjerit dalam hati, ia ingin segera mati.

Sebuah sepatu kets berada di hadapannya, tubuh freya di angkat dan dimasukkan ke dalam mobil "yaampun girl, kesalahan apa yang kau perbuat hingga mereka membuat mu begini." Seorang pria dengan jas rapi itu meringis melihat wajah freya.

Tampaknya gadis itu masih hidup, pria itu pun memperbaiki tatanan rambutnya. Melajukan mobil ke rumah sakit.

***

Elvano Gavin, pria yang telah menyelamatkan freya menatap ngeri wajah perempuan itu. Hei! Bahkan ketika bosnya menghukum orang yang berkhianat tak sampai sebegitunya.

Apalagi dia seorang perempuan.

Akibat tenggelam dengan pikirannya sendiri tentang penyiksaan gadis itu, elvano tak menyadari ketika Seorang dokter keluar dari ruangan VIP yang kini menghampirinya "wajah gadis itu sudah rusak, dia sudah tak mampu kenali." Pria itu menghela nafas.

"Apakah kau tak menemukan apapun di saku bajunya?" Dokter itu menggeleng, tak ada yang tahu identitas gadis itu sekarang.

Elvano terdiam, menatap lamat tubuh gadis yang berbaring di atas brankar. Hingga ide gila pria itu terlintas.

Transmigrasi FreyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang