11

45 4 0
                                    

Hello, I'm StarGirl
.
.
.
.
.
Bertahun-tahun lamanya, kai harus mengubah diri menjadi anak perempuan yang manis. Setiap ia mengakui dirinya sebagai athana, maka rena akan mengamuk, memukulnya. Sebab wanita itu ingin melupakan anaknya yang telah meninggal.

Menikmati kehidupan sekarang bersama Athena. Putri kesayangan nya.

Kai tak keberatan, ia senang ketika di sayang oleh rena. Setiap hari di kenakan gaun yang indah, bermain barbie-barbie. Kai benar-benar hanyut dengan kasih sayang itu.

Hingga rambutnya dibiarkan panjang sebahu.

Namun tentu saja ada masa dimana seseorang sudah muak melakukan suatu hal, apalagi kepalsuan. Semakin besar kai bertanya-tanya, apakah Rena hanya menyayangi Athena saja? Lalu bagaimana dengan athana? Setiap hari pikiran kai berkecamuk dengan fakta-fakta yang menyakitkan.

Bahkan nama athana sendiri adalah versi maskulin dari nama Athena.

Hingga 12 tahun lamanya, Rena kembali hamil. Calon bayinya perempuan, seluruh perhatian rena tertuju pada adiknya. Keinginan kai yang ingin menjadi diri sendiri terkabul sudah, bahkan ketika kai bersikap sebagaimana mestinya rena sama sekali tak berpengaruh.

Freya terdiam, telapak tangannya mencengkram rok yang ia kenakan. Menahan diri untuk memegang tangan kai, berniat menguatkan "jadi dengan lahir nya bayi itu, bukan hanya perhatian mama lo yang hilang. Lo bahkan gak akan dianggap pernah ada." Kai menunduk, kata-kata freya semakin menusuk hatinya. Anak itu mengangguk samar.

Sepotong masa lalu kai menjawab sudah pertanyaan freya sejak dulu, gadis itu hanya diam. Membiarkan kai terus berbicara, sesekali menepuk punggung anak cowok itu.

"Masa depan lo masih panjang kai, gue emang bukan siapa-siapa. Cuma seseorang yang pernah menjadi salah satu pembully lo. Namun dengan ini.. Gue bakal bantu lo lewatin ini sama-sama..."

"Bangkit, jangan biarkan masalah itu menaklukan hidup lo. Lo harus bisa berdiri bahkan menginjak-injak semua masalah itu. Buktikan di hadapan dunia, bahwa lo---kita bisa melewati semuanya." Kai mengangguk, berhambur di pelukan freya.

"Makasih, Frey." Kai memejamkan mata, menikmati setiap momen bersama freya yang tak pernah absen menggelitik perutnya.

Venus yang berotasi terbalik akibat ditabrak keras oleh benda asing, bertahan dan tak berhasil keluar dari titik orbitalnya. Kai akan selalu berdiri di tempat, mengelilingi pusat orbit tata surya yang menjadi penerang hidupnya. Mataharinya.

Hari ini, nama freya semakin tenggelam di diri kai. Menetapkan nama itu di tempat spesial. Meskipun kai sendiri masih bingung dengan dirinya, ia sadar bahwa freya akan menjadi sosok terpenting dalam hidupnya.

***

Dua minggu telah berlalu.

Freya tertawa kecil, menghempaskan tubuhnya di atas kasur lalu telengkup di atas surat Tiara dan Dika.

Hai Frey..

terhitung hari ini empat hari aku berlibur di Perancis. Kata Dika kau tak punya ponsel, padahal aku ingin bertukar sms, memamerkan tempat yang ku kunjungi kepadamu.

Eh, Lagipun kalau kau punya ponsel, aku ragu akan mengirimkan foto ini atau tidak. Gambarnya pasti tidak sebagus dengan kamera ini.

Tapi aku tak putus asa, aku memutuskan mengirim surat ini.

Freya membalik poloroid yang bertuliskan angka satu di belakang nya

Haha... Sesuai dugaanku di awal, aku tak akan mengirimkan potret ku yang berdiri di depan menara Eiffel, atau potret di pinggiran sungai seine.

Transmigrasi FreyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang