Hello, I'm StarGirl👋
.
.
.
.
.
Sesampainya di taman, freya turun. membiarkan kai memarkirkan sepedanya."Rambut lo kayaknya harus di potong deh kai, tadi nusuk-nusuk mata gue." Kai memegang rambutnya, memikirkan sesuatu.
"Sini." Freya membalik tubuh kai memunggunginya, mengikat rambut halus anak itu dengan gelang-gelangan hitam-nya. Gadis itu sedikit kagum dengan tekstur rambut kai, sangat halus seperti sutra.
"Makasih freya," Kai tersenyum, dibalas anggukan oleh gadis itu. Keduanya pun melanjutkan langkah menuju lapangan.
Melihat lapangan bola di taman itu menjadi tempat pertandingan rounders, mereka berdua berseru senang.
"Tim kita kekurangan satu orang, bagaimana ini?" Tampak tim biru bergorombol, berdiskusi dan memutuskan menunda permainan atau di diskualifikasi.
Sang MC sudah memperingati mereka, hingga peringatan ke tiga tampak tim biru memutuskan meninggalkan lapangan. Keluar dari pertandingan dengan putus asa.
"Yah, sayang banget tim mereka di diskualifikasi... Eh?" Freya celingukan tak mendapati kai di sampingnya. Disini ada banyak sekali orang, akan sulit menemukan tubuh kai yang kecil. Bahkan freya pun harus berjinjit-jinjit.
Freya dengan susah payah keluar dari kerumunan, memperhatikan kaki semua orang. Tidak, lebih tepatnya area bawah mereka. Takut-takut tubuh kai terinjak mengingat betapa pendeknya anak itu.
"Lo dimana sih, kai?" Freya berjalan berniat melewati lapangan, bahkan suara MC yang mengumumkan tim biru kembali bertanding ia abaikan.
Yang penting sekarang, ia harus bisa menemukan kai.
"Wah, satu peserta dari tim biru ini lucu sekali--"
"Namanya siapa cantik?"
"Cantik? Aku cowok, namaku kaisar."
Freya menghentikan langkah, sekejap mematung. Ia pun kembali menerobos kerumunan dan berdiri di depan pembatas. Tampak tubuh kecil itu yang menoleh kesana kemari mencari seseorang.
Hingga tatapan mereka bertemu "FREYA!"
Freya tertawa "SEMANGAT KAI!"
Di kerumunan itu, seorang pria ber jas rapi berdiri menatap kai. Auranya sangat berwibawa, hingga orang-orang di sekitarnya tanpa sadar menjauh seolah mempersilahkan jalan.
Tatapan dingin pria itu menghunus anak laki-laki nya yang tampak bersenang-senang di tengah pertandingan
"Bawa kai pulang setelah pertandingannya selesai."
Di hari itu juga, freya bertemu dengan ayah kai, freya mengenalnya. Dia adalah kepala sekolah dari SMP freya. Seseorang yang tampak hangat, ternyata memiliki sikap otoriter yang membuat karakter kai menjadi seperti ini, dan tanpa freya sadari itu menjadi pertemuan terakhir mereka.
Selama satu bulan lebih Kai bagai di telan bumi, mereka tak pernah bertemu lagi meskipun freya masuk ke gedung sekolah SD.
***
Ujian semester pertama telah selesai, seluruh murid di sekolah mengerumuni mading-mading. Setiap lantai di International school mempunyai satu mading besar.
Freya ellena.
Namanya berada di peringkat 7 sekolah.
Satu dua murid mulai berbisik, menyebar hingga kerumunan itu menceritakan freya.
"Iya kan? Anak itu sama sekali tak mengikuti sesi belajar mandiri."
"Lalu kenapa bisa dia berada disana? Dia tak kaya untuk menyogok pihak sekolah, tak aktif eskul juga."

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Freya
FantasyFreya Ellena mengalami kejadian yang sangat tidak masuk akal. Ketika ia berumur 17 tahun, freya dengan saudara laki-lakinya mengalami kecelakaan yang membuat gadis itu meregang nyawa. Freya pikir itulah akhir dari kisahnya. Namun sebuah keajaiban...