07 - Susu

3 2 0
                                    

Hari ini seharusnya adalah hari yang paling dinantikan oleh Zalina, karena ini hari minggu. Gadis itu sudah bertekad untuk tetap berdiam diri dirumah, mengurangi waktu mainnya, dan banyak istirahat karena hari-hari sibuk kelas 12 sudah semakin dekat, apalagi besok dia akan melakukan simulasi UTBK.

Zalina masih berada diatas kasurnya menutupi tubuhnya dengan selimut padahal matahari sudah terbit sejak 3 jam yang lalu, tapi gadis itu masih enggan membuka matanya.

I love it when you call me señorita

I wish I could pretend I didn't need ya

But every touch is ooh, la-la-la

It's true, la-la-la

Suara dari ponsel Zalina sudah berbunyi sejak 3 menit yang lalu, dengan terpaksa Zalina pun bangun untuk mengangkat siapa yang sedang menelponnya, karena Zalina menggunakan lagu Señorita untuk dijadikan nada dering ponselnya.

"Hal-"

'Selamat pagi menjelang siang, apakah ini nona Zalina Madeleine?'

Zalina yang masih linglung karena nyawanya belum kumpul semua hanya menjawab singkat.

"Iya,"

'Mohon maaf nona jika kami mengganggu waktunya di pagi hari ini, kami hanya ingin mengingatkan jika hutang nona sudah jatuh tempo dan harus dilunasi hari ini'

"Berapa hutang saya?" tanya Zalina masih belum sadar, bahkan matanya masih terpejam.

'Lima puluh juta'

"Ohh..."

'Bagaimana nona?'

"Nanti ya, saya bakal bayar kok. Saya punya hotel dan perumahan yang banyak, gak usah takut saya kabur." jawab Zalina, gadis itu benar-benar masih mengantuk.

'Tidak bisa nona, harus dibayar saat ini juga'

"Sabar dong, saya pasti bayar. Sekarang matiin dulu telponnya, saya mau tidur dulu nanti sore saya kabarin lagi."

'Berapa banyak hotel yang nona miliki?'

"Banyak, om gak akan sanggup ngitungnya."

'Dimana lokasi hotel nona?'

"Deket kok sama saya. Udah, om banyak tanya ih saya mau tidur dulu!"
'Tolong kirim alamatnya nona, supaya saya tidak kehilangan jejak'

"Bawel banget deh, ada di gudang rumah saya, mau cari?"

'Dimana?'

"Monopoli."

Tak lama terdengar suara ledakan tawa seseorang diseberang sana. Zalina akhirnya sadar dan buru-buru mengucek matanya.

'Baru bangun pasti lo'

"SANGGAAAAAA!!!" teriak Zalina, Sangga menjauhkan ponselnya dari telinga.

'Iyaa sayangg, disini' sahut Sangga tenang.

"JAHIL BANGET LO."

'Suttt, jangan teriak-teriak mulu nanti tenggorokannya sakit. Sekarang mending bangun dulu'

Zalina mendelik. "Ngapain gue harus nurutin lo."

'Karena gue mau ajak lo jalan'

"Gak mau, gue mau tidur."

'Ayolahh temenin gue'

"Gak."

'Gue beliin minuman matcha kesukaan lo deh'

Kisah Tanpa UjungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang