14 - First

0 0 0
                                    

Happy reading, nanti revisi kalo udah lengkap ya.

"WAHHHHHHH!" pekik Zalina.

Sangga terkejut dan langsung melempar boneka penguin yang ada disebelahnya kearah Zalina.  Gadis masih loncat-loncat kegirangan, dan tidak membalas Sangga. Dia berlari lalu duduk disebelah Sangga.

"Ada apaan, sih?" tanya Sangga heran.

"Gue diterima!" jawab Zalina, matanya berbinar tanda gadis itu sangat senang.

"Diterima apaan? ngomong jangan setengah-setengah, Cil." kata Sangga gemas.

"Kemarin kan gue interview kerja part time, terus sekarang gue dapat chat dari Owner nya. Katanya hari ini gue udah bisa kerja." terang Zalina.

Sangga mengangkat sebelah alisnya. "Kok gak bilang ke gue? masih anggap gue temen lo?"

Zalina mencubit kedua pipi Sangga. "Kalo gue kasih tau lo sebelum interview, nanti pas gak keterima kan gue malu."

Sangga menyingkirkan tangan Zalina dari wajahnya. "Sejak kapan lo kepikiran kerja?"

"Sejak gue pulang jalan-jalan sendiri waktu itu. Gue liat Zara kerja di restoran tempat gue makan." Zalina bersandar ke sofa. "Gue pikir gak ada salahnya nyoba, daripada gue gabut dirumah gak ngapa-ngapain, ngabisin duit mah iya."

"Dimana emang?"

"Cafspian, di jalan mawar."

"Jauh anjir!"

"Mana ada jauh, gak pakai helm pun nyampe. Jangan lebay deh, Sanggala Arsenio." sahut Zalina, mata gadis itu terpejam tapi bibirnya tidak berhenti tersenyum.

"Lo kenapa gak minta tolong gue, biar bisa gue cariin yang lebih dekat." kata Sangga.

Zalina membuka matanya lalu melihat Sangga. "Lo tuh ya! masa gue apa-apa harus minta tolong ke lo, Sang. Lo mau bikin gue bergantung sama lo ya?" kata Zalina gemas.

Sangga menatapnya sambil memakan keripik. "Gue gak keberatan."

Zalina menegakan tubuhnya lalu menatap Sangga. "Gue yang keberatan."

"Kenapa? kita bukan orang asing."

Gadis itu memegang kedua bahu Sangga sambil menatapnya. "Tapi gue gak boleh terus-terusan ngerepotin lo, apalagi sampai bergantung sama lo."

"Sok mandiri." cibir Sangga.

Zalina mendelik sebal. "Pokoknya lo jangan kebiasaan manjain gue."

"Ada gue, gue gak akan biarin lo jadi cewek mandiri." ejek Sangga.

Zalina mencubit bahu Sangga. "Enak aja lo! gue gak mau bergantung sama orang lain."

"Gue bukan orang lain." Sangga menyimpan toples keripiknya. "Coba jelasin alasannya."

"Kita kan teman, gak mungkin sama-sama terus. Ada waktunya pisah, kalo gue bergantung sama lo, nanti waktu lo gak ada gue bakalan ngerasa kehilangan."

"Siapa yang bakalan misahin?"

"Ya lo kan pasti suatu saat punya pacar anjir! gak mungkin lo punya pacar tapi masih nempelin gue." balas Zalina tidak habis fikri.

"Emang gue mau?"

"Lo mau jadi jomblo seumur hidup?" tanya Zalina.

"Sembarangan lo." cetus Sangga.

Zalina hanya tertawa menanggapi Sangga.

"Kalo gitu kita pacaran aja, biar gak ada yang misahin." kata Sangga lagi.

Zalina memukul Sangga dengan bantal sofa. "Jangan ngadi-ngadi, cari pacar sana makannya!"

-Kisah Tanpa Ujung-

Zalina sudah berada di Cafspian, sekarang masih jam 15:30. Gadis itu menunggu Liza datang. Liza memberitahu di pesan bahwa untuk part time tidak perlu menggunakan seragam, cukup memakai baju bebas asal yang sopan.

Mobil berwarna putih tiba-tiba terparkir didepan Cafe, membuat Zalina melihat siapa pemilik mobil itu.

"Halo, udah lama ya?"

"Enggak kok, bu."

Liza tertawa. "Jangan panggil bu, saya masih muda kok. Panggil kak aja biar gak terlalu canggung."

"Oh, oke kak." kata Zalina sambil tertawa canggung.

Setelah diberitahu peraturan tentang Cafe, pekerjaannya, dan memperkenalkan diri ke karyawan lain, Zalina akhirnya resmi menjadi karyawan part time Cafspian. Memang tidak full time, tetapi jika sudah menjadi karyawan resmi part time, itu akan selalu diperpanjang seperti karyawan full time, hanya saja waktu kerjanya yang berbeda.

-Kisah Tanpa Ujung-

Sangga melirik jam dinding. "Masih jam tujuh, gue main ML dulu lah sambil nunggu Zalina pulang."

Benar, Sangga sudah berjanji akan menjemput Zalina pulang kerja. Bukan janji sih, lebih tepatnya Sangga yang memaksa agar Zalina mau dijemput olehnya. Padahal Zalina tidak mau merepotkan Sangga.

Sibuk bermain ML, tiba-tiba ponselnya mendapat notifikasi.

@prisxury (prisila) mulai mengikuti anda

"Bukannya ni cewek yang waktu itu diculik si Riga?"

Sangga membuka aplikasi instagram sebentar untuk mem-follow balik akun Prisila, setelah itu dia berniat kembali melanjutkan game nya.

Riga Balabantuan: anjing malah AFK

Notif chat dari Riga membuat Sangga terbahak. "Udah lah kepalang AFK."

Akhirnya dia memilih membuka akun instagram lagi. di beranda nya muncul postingan dari akun Prisil karena baru saja dia follow.

Pemuda itu melihat akun instagram Prisil. "Buset followersnya, ngalahin selebgram."

Rata-rata yang mengikuti akun Prisil adalah seorang gamers. Prisil memang handal dalam bermain game, beberapa kali dia memenangkan turnamen.

Orang kaya, anak kesayangan, pandai bermain game, disukai banyak orang, hidup Prisil memang terbilang cukup sempurna.

"Walaupun masih tetap Zalina nomor satu, tapi ini cewek beneran bikin gue takjub."

Sangga menggelengkan kepalanya."Kepiting nomor satu."

Dia memilih keluar dari akun instagram nya, memilih untuk membuka whatsApp. Tetapi belum sempat menekan ikon berwarna hijau itu, dia kembali mendapat notifikasi dari instagram.

(prisxury): halo sangga

Jam sudah menunjukan pukul 9, Zalina akan segera bersiap untuk pulang, sedangkan karyawan lain sedang melakukan closing.

"Sini gue bantu." kata Zalina sambil membereskan meja.

"Eh, lo pulang duluan aja, Zal. Ini biar gue yang beresin." Dita-waitress fulltime-

"Kalian masih beres-beres masa gue pulang duluan." balas Zalina sambil tersenyum.

"Rumah lo dimana, Zalina?" tanya Rendy-barista Cafspian-

"Komplek Bougenville."

"Anjir, jauh. Udah lo pulang duluan aja." kata Dita. "Ini bentar lagi juga beres."

"Bener, nanti kemaleman, lo dijemput cowok lo?" tanya Rendy.

"Temen gue sih. Harusnya dia udah didepan, ini gue tinggal gak apa-apa?" tanya Zalina tidak enak.

"Gak apa-apa, sana pulang."

"Ya udah, sorry ya, gue pulang duluan. Kalian hati-hati."

"Yo, hati-hati, Zal." kata Rendy

Tertanda,
BLZLUNA

Bogor, Jawa Barat.
Minggu, 10 Desember 2023

Kisah Tanpa UjungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang