My Busband

4.9K 229 5
                                    


...

Pagi Hari yang cerah di iringi dengan kicauan burung yang terdengar bernyanyi di balik dahan pohon yang basa karena Embun, begitu merdu membuat sepasang kelopak mata cantik terbuka dan memutus tali mimpi yang terhias indah di sepanjang malamnya.


Satu senyuman manis terlukis sangat sempurna di wajah ayunya di kala kedua maniknya menangkap sosok sang suami yang begitu tampan tengah tertidur lelap di sampingnya.

  

"Kak Heeseung ayo bangun.!" Ujarnya selembut sutra yang membuat siapapun yang mendengarnya terbuai akan kehalusan etikanya.

   

Tangan yang tadi masi melingkar di pinggang hangat sang suami kini dia arahkan untuk menyentuh hidung dan kelopak mata sang dominan yang masi setia tertutup seolah-olah enggan untuk dia buka.

 

"Beri aku satu Ciuman, maka aku akan bangun." Pinta sang dominan masi dengan posisi terpejam nya.

 

Terdengar seperti suatu permintaan, namun bagi si cantik ucapan sang suami merupakan sebua perintah untuk dilaksanakannya dengan senang hati.

 

'Chup'

 

Sebua kecupan singkat menyentuh lembut di ujung bibir sang dominan yang berlahan tersenyum dalam diamnya seolah-olah menuntun ke dua netranya terbuka hanya untuk sekedar melihat si pelaku yang begitu manis tersipu malu pasca selesai mengatupkan bibir manisnya.

  

"Jangan menatap ku seperti itu Heea, kau membuatku malau." ujar si pemalu menyembunyikan wajah merah nya di balik selimut.

 

Hanya bisa tersenyum dan menatap sayu tingkah menggemaskan sang istri, jika saja pagi itu dia tidak memiliki jadwal meeting di kantornya, mungkin saat itu dia akan menarik tubu sang istri kembali naik ke atas kungkungan nya.

Sayang nya kali ini teruntuk yang dibawa sana di harapkan untuk bersabar karena waktu yang dia butuhkan bukan lah waktu yang sedikit untuk sekedar memuaskan hasratnya.

 

"Suda tiga tahun, tapi rasanya seperti baru kemarin aku melamar mu untuk menjadi istriku Hoon-aa." tuturnya sedikit membuka tutupan selimut dari wajah si cantik yang bersembunyi di baliknya.

"Entah kenapa setiap sentuhan yang aku dapatkan darimu seakan-akan membuatku candu dan merasa tidak rela untuk berhenti, mengapa rasa bosan itu seolah-olah tidak pernah ada dalam kamus ruma tangga kita, apa karena aku begitu sangat mencintaimu." lanjutnya membelai lembut rambut kecil yang menutupi kening sang Istri dengan telunjuknya.




"Kurasa semua itu benar, itu karena aku sangat mencintaimu Hoon-aa, tolong berjanjilah padaku untuk tetap bersamaku selamanya, apapun yang terjadi, kau barus bersumpah untuk tetap mempertahankan aku di sisimu, Bisakan."  pintanya setulus mungkin membuat butiran kecil lolos dari pelupuk mata indah dari sang istri.


Sweet Husband (HeeHoon) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang