Spesil Chapter

3.9K 207 89
                                    


Mentari menyapa menembus cakrawala menarik jiwa si pemimpi keluar dari dunia fiksinya, tersenyum dalam lelap, berselimutkan hawa hangat seakan akan menambah kenyamanan aktifitas tidurnya tampa memikirkan beban kehidupan.

'Srekk'

Suara kain Gorden pengahalang cahaya di serka oleh si pemilik jemari lentik.

  

"Kak Heea cepat bangun, suda jam berapa ini bukan kah hari ini ada rapat di kantor.?" Omel sunghoon sembari menarik selimut yang menutipi tubu sang suami yang masi tertidur di atas tempat tidurnya.

"15 menit lagi sayang." jawab Heeseung tampa membuka netranya.

"Tidak ada 15 menitan yah, sekarang bagun kalau tidak-"

"Kalau tidak apa Hm?." tarik Heeseung tiba-tiba membawa Tubu sang istri terjatuh di atas tubuh kekaranya.

"Kalau tidak aku akan-Shkk" jeda kalimat Sunghoon saat merasakan kedua lengan Suaminya itu meremas bokongnya.

"Akan apa, Hm.?" jail Heeseung dalam mengunci pergerakan Sunghoon yang menindih tubu besarnya.

"Jangan lagi-lagi yah, milikku masi sakit gara-gara perlakuan mu semalam, awas saja jika kau berani memulainya lagi." tekan Sunghoon merontah ingin melepaskan diri dari dekapan sang Suami.

"Iya deh maaf, kalau begitu morningKiss aja gimana Hum." pinta manja Heeseung menurunkan pandangannya ke bibir ranum Sunghoon yang begitu inda di atas wajahnya.

Sunghoon terlihat berpikir sejenak sebelum mengiyakan permintaan suami nakalnya itu, sebenarnya tidak ada yang salah dengan MorningKiss hanya saja dia tau kalau Heeseung tuh suka kebabblasan dalam hal seperti memancing Hormon.

"Ngga ah, malas, kak Heeseung suka jail, seperti kemarin katanya cuma mau ciuman tapi nyatanya apa, milik Hoonie tetap di trobos juga kan, ngga lagi-lagi ah." tolak Sunghoon dengan bibir menggemaskan nya.

"Mau gimana lagi, siapa suru punya tubuh yang suka mancing, punya kakak kan jadinya suka tegang kalau suda di sentuh kamu, ayo dong ciuman saja kaka janji deh."  pinta Heeseung semakin mengeratkan pelukannya.

"Janji yah, habis ini langsung mandi, keburu air hangat yang aku siapkan dingin lagi loh." syarat Sunghoon di angguki oleh si pembohong.

"Hm, ayo cium bibir kakak.!" perintah Heeseung memanyunkan bibir tipisnya.

'Chup'


Suara Kecupan singkat Bibir Sunghoon mengatup dengan bibir dominannya, hanya menempel sejenak tidak lebih, Sunghoon melakukan itu karena dia takut suaminya itu akan menangkap bibirnya masuk ke dalam lumatan lagi, seperti kemarin-kemarinnya.

"Suda yah, sekarang lepaskan, aku harus ke kamar Seung, hari ini dia ada ulangan." ujar Sunghoon kembali ingin beranjak.

"Aku tidak terima kecupan singkat sayang." Ujar Heeseung memutar posisi dimana saat itu tubuh Sunghoon berhasil dia bawa di bawa tindihannya.

"Heeseung ini tidak luc-Umm." protes si cantik lagi-lagi di potong oleh sebua lumatan lembut yang di layangkan bibir hangat Heeseung di dalam rongga bibirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Husband (HeeHoon) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang