♥
...
Di sudut ruangan yang penuh kenangan tertanam seribu satu cerita dalam lebaran halaman yang di tutup paksa oleh takdir, berlahan alurnya menghilang tersapu oleh air mata kesedihan, tergambar begitu pilu dan sangat menyakitkan.
Mata yang sembab, bibir yang bergetar seakan akan ingin melontarkan sebua kalimat yang mungkin tak akan ada satupun orang yang akan mendengarnya.
Terdiam duduk di tepi tempat tidur, tertunduk memandangi seuntai Dasi yang suda di basahi oleh air matanya.
'Heeseung-aa aku izin membawa dasi ini pergi bersamaku yah, Surat cerainya aku tinggalkan di sini, maaf karena tidak bisa memberinya langsung padamu, dan maaf juga karena aku pergi tampa berpamitan'
Lirih Sunghoon menepis air matanya berlahan berdiri menyeret sebua koper pakaian di dalam genggaman tangannya.
Sebelum benar-benar pergi, manik indahnya kembali dia tolehkan kebelakang menatap sedih ruangan yang penuh dengan kenangan itu untuk terakhir kalinya.
'Aku harap kau bahagia, doaku selalu mengiringimu dimanapun kau berada, tolong jaga Ayah, Heea, aku pamit.'
Senyumnya dengan berat hati menutup pintu ruangan itu seolah-olah menggambarkan sebua isyarat tertutupnya lembaran BAB kisahnya yang telah usai.
Cahaya yang redup, kegelapan menguasai ruangan.
Langkah yang terdengar menjauh
Berlahan menghilang
Waktu berlalu begitu cepat
Musim dingin di bulan oktober menghampiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Husband (HeeHoon) Tamat
RandomSuda tiga tahun usia pernikahan namun kedua pasangan HeeHoon belum juga di karuniai seorang anak, Sunghoon sebagai istri sah harus merelakan sang suami untuk menikah lagi dengan seorang dari keluarga terpandang pilihan orang tua.