Aku Tidak Percaya Ini.

1.5K 139 94
                                    

 

...

'Tindong'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Tindong'

Suara ball pintu rumah di tekan oleh seorang bocah berwajah polos dari luar rumah.

 

"Iya siapa.?" Ujar Wony saat membuka pintu.

"Selamat siang kak, apa benal ini lumah Om Ichung.?" tanya boca itu sopan.

"Eoh Iya benar, kamu ini siapa, kok bisa ada di sini, siapa yang mengantarmu.?" tanya Wony celengak celengok.

"Saya datang sendirian kak, naik taxi." gemas bocah itu berkata apa adanya.

"Sekecil ini suda seberani itu naik taxi sendirian, wah, apa mama atau ayah mu tidak khawatir."

"Mereka akan khawatir jika mereka tau, hehe jadi tolong rahasiakan ini yah kakak cantik."

"Aigoo gemessin banget si, baiklah sekarang beritahu kakak, kamu kesini mencari Heeseung untuk apa.?"

"Hm ini rahasia antara kami, Kakak tidak boleh tau."

"Pelit sekali."

"Om Ichung adakan di dalam, apa boleh saya masuk.?"

"Sayang sekali, saat ini Om Heeseung tidak boleh di kunjungi soalnya Om Heeseung sedang sakit."

"Sakit yah, kasihan Om Ichung." sedih bocah itu tertunduk.

"Kamu tinggal dimana, biar kakak antar yah." ajak Wony.

"Tidak usah, Seung bisa pulang cendili, maaf yah kakak Seung suda mengganggu, kalau begitu Seung pamit pulang." bungkuknya Sopan sembari berbalik ingin pergi.

"Apa hari ini kau tidak mau makan siang dengan om.?" ujar seseorang dari ambang pintu membuat Boca itu menoleh.

"OH ICHUNG....." senyum senang anak laki-laki itu berlari memeluk tubuh setengah lemah Heeseung.

"Ahk aow, hehe jagoan Om berat sekali." senyum canda Heeseung menarik pelukan bocah itu naik ke gendongannya.

Wony yang melihat senyuman Heeseung tertegun di tempatnya, sungguh itu adalah pemandangan pertama baginya setelah sekian lama dia tidak melihat senyuman itu.

Sweet Husband (HeeHoon) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang