Suda tiga tahun usia pernikahan namun kedua pasangan HeeHoon belum juga di karuniai seorang anak, Sunghoon sebagai istri sah harus merelakan sang suami untuk menikah lagi dengan seorang dari keluarga terpandang pilihan orang tua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☘
...
DI PERJALANAN PULANG
Saat ini senyumku terhias dalam diam untuk pertama kalinya setelah menerima hinaan dari ibu mertuaku.
Bukannya menangis seperti biasanya, aku malah terlihat bahagia, bukan karena senang saat di hina, tapi karena pembelaan yang telah suamiku lakukan untukku.
Harusnya aku bisa melihat kemarahan itu dari dua tahun yang lalu, namun sayangnya aku malah diam dan memilih untuk merahasiakannya dari sang suami.
Yah Semua itu aku lakukan semata-mata hanya untuk menjaga hubungan baik antara anak dan orang tua.
Dari kejadian di pesta barusan suda dapat menggambarkan seperti apa seramnya pria itu ketika marah jika saja sampai dia tau soal penghinaan yang selalu di lontarkan oleh sang ibu padaku.
Raut waja yang mengeras, dan rahang yang menonjol aku masi bisa merasakan jejak kemarahan itu dari wajah tampan nya.
Hening di sepanjang jalan, aku tak berani mengatakan apa-apa, ataupun membuka topik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sejak kapan....?" ujarnya menepikan laju mobilnya.
"A-apanya.?" tanya ku sedikit kaku.
"Jawab aku dengan jujur, ibu suda sering mengatakan hal seperti itu padamukan.?"
"Apa si kak, aku tidak mengerti"
"Lee Sunghoon, aku sedang bicara di sini tolong tatap aku dan jawab dengan jujur pertanyaanku." tariknya pada lengan ku yang tersentak menghadap padanya.
