Suda tiga tahun usia pernikahan namun kedua pasangan HeeHoon belum juga di karuniai seorang anak, Sunghoon sebagai istri sah harus merelakan sang suami untuk menikah lagi dengan seorang dari keluarga terpandang pilihan orang tua.
Suara langkah kakinya terdengar berlari menuruni anak tangga. Telinganya yang normal seakan-akan mendadak tuli tak menghiraukan teriakan dari sang ayah yang menggema dari dalam ruangannya.
Saat itu dia begitu panik, rasa takutnya menjalar di sekujur tubuhnya di kalah ayahnya mengatakan bahwa gadis yang tengah di hamilnya sedang bersama dengan Istrinya di bawa sana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dimana Sunghoon.?" tepis Heeseung tak memperdulikan ucapan dari sang Ibu.
"Itu bukan hal penting yang harus kau cari sekarang Lee Heeseung, saat ini kita harus membicarakan bayi yang sedang di kandung oleh Han Yujin." tegas Sang Nenek membuat tatapan Heeseung mengeras.
"JUSTRU ITULAH YANG TIDAK PENTING NENEK." ujar pria itu penuh amarah.
"B-Beraninya kau membantah nenek mu seperti it-"
"Aku harus pergi, kita bicarakan ini nanti saja." finis Heeseung buru-buru keluar dari kediaman megah itu, tampa menghiraukan semua orang yang kesal dengan tindakan kurang ajarnya.
♥
...
Di perjalan dengan mobil sportnya, pria itu benar-benar terlihat sangat berantakan, rasa emosi dan khawatirnya dia luapkan dengan memukul pedal setirnya.
"Hoon-aa ku mohon angkat telfon ku.!" gerutunya sembari menekan tombol panggilan pada kontak milik Sunghoon, yang entah suda berapa kali di hubunginya namun tak kunjung juga mendapat sebua jawaban.
"Maafkan aku, sungguh aku tidak tau kalau kejadian kecil seperti itu akan berakhir seperti ini Hoon-aa aku benar-benar sangat menyesal." lirihnya saat teringat malam kejadian itu.
Dia hanya tidak tau saja, kalau dalang dari semua kejadian itu adalah rencana dari Ibunya sendiri.
