Happy reading and please give me your Vote and Comment love 🤍
🦋🦋🦋
Jika ada yang bertanya bagaimana Lili bisa terjebak di tengah Anderson, itu terjadi bertahun-tahun yang lalu, saat dia baru saja menginjak usia lima belas tahun.
Patricia Anderson tiba-tiba datang dan meminta untuk membawa Liliana masuk ke dalam Anderson. Wanita itu tidak mengatakan apa tujuannya membawa seorang anak yang selama ini diabaikan oleh suaminya untuk masuk ke dalam keluarganya.
Bukankah kedatangan Lili hanya akan membawa kekacauan dalam keluarganya?
Namun sama seperti kisah klise lainnya, dimana Ana yang tidak terima dan tidak mau membiarkan Liliana untuk masuk ke dalam keluarga besar tersebut, menahan Liliana dan mengabaikan permintaan Patricia.
Tapi siapa yang dia lawan? Itu adalah Patricia Anderson yang tidak pernah mendapat kata tidak pada hal yang dia inginkan.
"Berikan putrimu. Kenapa kau ingin mempertahankannya dalam kemiskinan?!" Teriak Patricia berusaha menarik lengan Liliana yang berada di balik punggung Ibunya.
"Lebih baik hidup miskin, daripada harus hidup dengan orang-orang gila seperti kalian!" Teriakan Ana tentu mengejutkan Lili yang selama ini tidak pernah medengar dan bahkan melihat kemarahan wanita lembut yang dia panggil Ibu itu.
Lili menggenggam tangan Ana dengan erat, berusaha menyalurkan kekuatannya dalam melawan Patricia dan menunjukkan bahwa tidak ada yang mampu memisahkannya dengam Ibunya.
"Sialan, apa yang kalian lakukan?! Seret jalang ini pergi!" Patricia kembali berteriak, tapi kini teriakannya dia tunjukkan pada dua pria besar yang sejak tadi berada di luar rumah kecil itu.
Dengan cepat kedua pria itu masuk, namun hanya salah satu yang mendekat pada Ibu dan anak yang masih saling menggenggam tersebut.
Patricia menahan lengan pria lainnya yang berniat untuk membantu rekannya. "Pergi dan siapkan mobil. Lakukan apapun untuk membuat jalang itu tidak bisa lagi mencampuri urusanku." Tatapannya berkilat penuh kejahatan, tapi dia mampu mengatakan kalimat mengerikan itu dengan tenang.
"Tapi... Nyonya--"
"Lakukan sesuai perintahku. Cepat!" Perintahnya, tidak bersedia menerima kata tidak.
Dengan terpaksa pria itu kembali keluar untuk menyiapkan mobil sesuai perintah Patricia, dia tidak mampu menolak karena sejak awal dia tahu bahwa tidak ada orang waras di dalam keluarga yang dia layani.
Ana dan Lili mulai tidak mampu melawan kekuatan pria yang telah terlatih. Mau bagaimanapun mereka hanyalah dua orang wanita, namun satu-satunya yang mampu membuat mereka bertahan adalah perasaan tidak ingin berpisah, karena itu Ana dan Lili dengan seluruh kekuatan tersisa mereka melawan pria itu.
"Lepaskan! Lepaskan putriku!"
"Lepaskan brengsek, jangan menyakiti Ibuku!"
Patricia mulai tidak sabar dengan drama menyebalkan itu, dia menarik rambut Ana dan membiarkan pengawalnya mengendong Lili di pundaknya, layaknya menggendong sekarung beras.
Tubuh Lili yang mungil membuat segalanya menjadi lebih mudah, bahkan meskipun wanita itu memberontak, memukul dan mengigit sang pengawal, pria itu bergeming.
"Ibu! Ibu!" Jeritan itu menggema dan memekikan telinga, namun tidak ada satupun tetangga yang beranjak keluar sekedar untuk menolong.
Bukannya mereka tidak tahu atau tidak mendengar, mereka mendengar semuanya. Namun entah bagaimana seolah hati mereka tidak memiliki simpati, mereka tidak peduli karena merasa itu bukan urusan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You
RomanceBertahun-tahun hidupnya adalah sebuah penderitaan. Entah sudah berapa kali dia ingin menyerah dan entah sudah berapa ribu kali kata lelah terus terucap di bibir ranumnya yang indah. Sampai saat pria itu tiba-tiba datang dan meminta untuk bertemu den...