Sebelum membaca part ini, lebih baik baca part sebelumnya.
Happy reading and please give me your VOMMENT 🤍
🦋🦋🦋
Selama bertahun-tahun tinggal bersama para Anderson, satu-satunya ruangan yang ingin sekali Liliana hindari adalah ruang kerja Jack Anderson. Berulang kali dia telah berdiri di tempat yang sama, berulang kali itu juga dia harus menahan dirinya sendiri dari perasaan mual setiap kali dia harus menghadapi pria yang seharusnya dia panggil Ayah itu.
Awalnya Lili tidak tahu mengapa dia selalu merasa setidak nyaman itu setiap kali harus berhadapan berdua saja dengan Jack. Apakah karena dia membenci pria itu?
Benar, itu adalah salah satu alasannya. Sampai akhirnya Lili menyadari bahwa perasaan tidak nyaman itu hadir karena trauma yang tanpa sadar terbentuk dalam dirinya. Jangan tanya bagaimana dia bisa menyimpulkan hal ini, karena selama masa kuliahnya dia telah dengan diam-diam menemui psikiater yang ada di universitasnya.
Nyatanya trauma itu datang karena Liliana sadar, bahwa setiap kali dia harus menghadap Jack seorang diri seperti saat ini, hanya ada dua alasan.
Alasan pertama adalah pria itu akan kembali mengancamnya menggunakan Ibunya dan alasan kedua pria itu akan kembali memberi janji bahwa dia akan meningkatkan perawatan kepada Ibunya, setiap kali Liliana melakukan hal yang Jack inginkan. Tentu saja hal yang pria itu inginkan merupakan hal yang tidak baik baginya.
Ibu.
"Apakah kau sudah tidur dengan Alaric Martinez?" Pertanyaan tiba-tiba itu terlontar dari mulut Jack yang selama beberapa saat terdiam seraya menatap lekat pada Lili yang asyik dengan pikirannya sendiri.
"Apa?" Balas Lili balik bertanya tidak mengerti kemana sebenarnya arah pembicaraan pria paruh baya di hadapannya.
"Jangan bersikap sok polos di hadapanku Liliana." Ucap Jack yang mana kini nada suaranya terdengar sangat berat.
Perlahan Lili mulai sadar maksud di balik pertanyaan Jack.
Liliana menatap jari kakinya, dia tidak bisa menahan untuk tidak menyeringai. Perlahan Lili akan tahu tujuan Jack sengaja menunjukkannya ke publik.
Alaric Martinez adalah tujuan pria paruh baya ini. Dan kini Jack ingin dia menggunakan tubuhnya sepenuhnya untuk mendekati Alaric.
"Hubungan kami... belum sejauh itu." Balas Lili yang masih menunduk berusaha memperlihatkan tampilan wanita muda yang malu-malu saat diberi pertanyaan yang begitu intim.
"Belum sejauh itu tapi kau sudah berani menciumnya?" Pertanyaan itu kembali datang kini disertai dengan sejumlah foto yang entah datang darimana.
Beberapa foto yang sengaja di lempar di atas meja kerja Jack berserakan dan salah satunya jatuh di bawah kaki Lili yang kini terlihat terkejut.
Bagaimana bisa dia mendapatkan foto ini? Bukankah saat itu aku dan Alaric berada di tengah laut?
"Kau pikir setelah dekat dengan Alaric kau bisa bergerak dengan bebas? Jangan konyol Liliana, kau lupa siapa aku dan siapa dirimu?" Tanya Jack dengan aura dominasinya yang tidak pernah gagal untuk membuat siapapun merasa terintimidasi olehnya.
Tidak terkecuali Lili yang mulai merasa takut, karena jika Jack bisa tahu apa yang tengah dia lakukan saat itu kepada Alaric, tidak menutup kemungkinan bahwa Jack juga tahu topik pembicaraannya dengan Alaric waktu itu.
Apakah semuanya kembali sia-sia? Tanya Lili pada dirinya sendiri seraya diam-diam menggepalkan tangannya.
"Apa yang tengah kalian bicarakan saat itu?" Tanya Jack lagi yang diam-diam untuk pertama kalinya memberikan kelegaan bagi Lili. Karena itu artinya pria tua ini tidak tahu apa yang tengah bicarakan dengan Alaric saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You
RomanceBertahun-tahun hidupnya adalah sebuah penderitaan. Entah sudah berapa kali dia ingin menyerah dan entah sudah berapa ribu kali kata lelah terus terucap di bibir ranumnya yang indah. Sampai saat pria itu tiba-tiba datang dan meminta untuk bertemu den...