Happy reading and please give me your Vomment 🤍
🦋🦋🦋
Acara yang diadakan oleh para kalangan atas merupakan hal yang paling menarik untuk menjadi berita setelah berita para artis, karena nyatanya pesta seperti ini selalu mengundang para artis ternama dan beberapa orang dalam dunia politik, maka tidak heran jika setiap kali acara-acara besar seperti ini diadakan, akan ada banyak media datang untuk meliputnya.
Bagaimana ini tidak menarik, karena para kalangan atas dianggap sebagai penguasa sesungguhnya di negara ini. Mereka dapat melakukan semua hal bahkan berkutat dengan dunia politik, seolah negara besar ini hanyalah taman bermain bagi mereka.
Aula pesta yang besar itu mulai terlihat ramai, sang pemeran utama telah bergabung bersama para tamu undangan, menyapa mereka dengan ramah dan senyum yang indah, sikapnya yang anggun dan wajahnya yang cantik diusia yang tidak muda lagi, menampilkan aura keanggunan seorang wanita paruh baya yang telah melewati banyak hal.
Tapi semua orang disana tahu, bahwa selama hidupnya dia adalah seorang wanita yang tidak pernah hidup dalam kesulitan bernama kemiskinan.
"Penampilan yang menakjubkan Bibi Elia." Pujian itu datang dari bibir Alaric yang sejak tadi berdiri di dekat tembok dan jauh dari keramaian. Karena sikapnya yang menyendiri menjadikan Elia, sang pemilik pesta terpaksa mendatanginya.
"Aku selalu menakjubkan Nak." Balas Elia dengan percaya diri. Kini kalian tahu bukan, dari mana sikap suka menyombongkan diri Lukas berasal?
Benar, Ibu dan anak itu sama saja. Sialnya mereka selalu menyombongkan hal yang pantas, karena mereka memang memilikinya.
"C'mon Mom, berhenti menyanjung dirimu sendiri." Gerutuan itu terdengar saat Lukas, Julia, Ken dan William melangkah mendekati Alaric dan Elia.
Lukas sudah terlalu sering mendengar kepercayaan diri Ibunya yang kelewat batas dan setiap kali itu terjadi dia tidak pernah berhenti memprotes
"Mengacalah Lukas, kau dan Bibi Elia sama-sama senang menyanjung diri kalian sendiri." Timpal Ken dan segera dia mendapatkan pukulan Julia pada punggungnya dan itu berhasil membuat dahinya berkerut dengan ekspresi wajah yang terlihat kesal.
Ibunya dan pukulannya.
Tapi seperti yang telah lalu, Julia selalu menggabaikan kekesalan putra bungsunya dan tersenyum manis pada Elia yang kini juga menatapnya. "Selamat atas bertambahnya umurmu Elia." Kalimat itu terucap dengan pelukan hangat kedua wanita paruh baya yang telah saling mengenal selama bertahun-tahun lamanya.
"Terima kasih Julia, karena memiliki teman seorang Dokter aku bisa hidup lebih lama." Dan keduanya tertawa dengan sikap yang anggun.
Percakapan kedua wanita paruh baya itu berlanjut, meninggalkan keempat pria muda yang tadinya bergabung bersama mereka untuk pergi dan mencari tempat lain, dimana mereka bisa menghabiskan waktu mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You
RomanceBertahun-tahun hidupnya adalah sebuah penderitaan. Entah sudah berapa kali dia ingin menyerah dan entah sudah berapa ribu kali kata lelah terus terucap di bibir ranumnya yang indah. Sampai saat pria itu tiba-tiba datang dan meminta untuk bertemu den...