Happy reading and please give me your VOMMENT ❣
🦋🦋🦋
Sinar matahari menyeruak masuk ke dalam ruangan melalui sela-sela jendela besar yang ada di dalan ruangan tersebut. Cahayanya yang terang berhasil mengganggu tidur nyenyak seorang wanita cantik yang ada di atas ranjang besar itu.
Perlahan bulu matanya yang lentik bergerak dan manik mata hijau yang indah itu akhirnya terlihat.
Lili mengernyit saat merasakan sinar matahari mengenai wajah putih mulusnya. Tepat saat itu kepalanya juga berdenyut, membawa kesadarannya kembali sepenuhnya saat dia mengedarkan tatapannya pada nuansa kamar yang sangat asing.
Memori-memori yang terjadi kemarin perlahan terbentuk dan berputar layaknya sebuah film. Dia memang sangat mabuk kemarin, tapi ternyata hal itu tidak sampai membuatnya lupa akan apa yang telah terjadi kemarin.
Entah Lili harus bersyukur karena akhirnya dia tahu bahwa meski mabuk dia masih dapat mengingat segala hal, ataukah dia harus sedih?
Lili ingat dengan jelas penuturan Tom mengenai kondisi Ibunya.
"Kita memang masih bisa mempertahankan Ibumu, tapi kita juga tidak bisa terus menerus membuatnya terbaring."
"Hal ini tidak akan baik bagi tubuhnya. Kita harus segera membuatnya sadar Liliana dan hanya Ayahmu yang dapat mengusahakannya." Tutur Tom dan dia selalu mengakhiri kalimatnya dengan membawa nama Jack, seolah Dokter disini bukanlah dia, melainkan Jack.
"Kenapa? Kenapa hanya dia yang bisa?" Entah karena pertanyaannya yang datang tiba-tiba atau karena kalimatnya yang terdengar seolah dia meragukan kemampuan Jack, tapi Tom terlihat sedikit terkejut dan sayangnya Lili menangkap ekspresi terkejut pria itu.
"Lili... itu... karena kita semua tahu pengaruh yang dimiliki Ayahmu sangat besar di negara ini dan aku yakin dengan koneksi yang dia miliki, jika dia memohon, akan ada banyak orang yang bersedia membantunya dan ini tidak menutup kemungkinan bahwa salah satu dari banyaknya koneksi yang dimiliki Jack mampu untuk membuat Ibumu terbangun." Tom terus menyanjung Jack, seolah sanjugan itu lebih penting daripada menjelaskan kondisi Ibunya.
"Jadi selama ini dia tidak berusaha?" Lili kembali bertanya dan entah mengapa Tom merasakan ada yang aneh pada wanita yang biasanya terlihat lemah dan tampak penurut itu.
"Liliana, kau tahu bukan itu maksudku. Selama ini Jack sudah--"
"Baik, saya mengerti. Terima kasih atas semua yang sudah kau lakukan Dokter Tom." Ujar Lili tidak lagi ingin mendengar pujian yang terdengar menjijikan baginya.
Sebelum Lili dapat melangkah keluar dari ruangan Tom, pria itu menahan lengan atasnya dan berkata, "Lili turuti saja apa kata Ayahmu dan aku yakin dia akan membantumu dalam membuat Ibumu terbangun."
Mengapa aku harus menurutinya hanya untuk membuat Ibuku bangun? Aku ingin dia bangun dan sembuh.
Delapan tahun, selama delapan tahun itu dia hanya terus menerus mendengar kalimat yang tidak jauh berbeda seperti yang Tom katakan kemarin.
Pada akhirnya Dokter dengan pengalaman panjang itu hanya memintanya untuk menuruti Jack. Tapi kenapa? Kenapa dia harus menuruti perintah Jack untuk membuat Ibunya terbangun?
Bukankah sembuhnya Ibunya itu semua tergantung pada bagaimana pengobatan berjalan? Apakah ada sesuatu yang mereka lakukan pada Ibunya hingga membuat wanita itu terus terbaring selama delapan tahun ini?
Tapi apa?
Lili merasakan kepalanya semakin berdenyut menyakitkan saat dia diam-diam berharap bahwa semua pikiran buruknya adalah tidak benar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You
Storie d'amoreBertahun-tahun hidupnya adalah sebuah penderitaan. Entah sudah berapa kali dia ingin menyerah dan entah sudah berapa ribu kali kata lelah terus terucap di bibir ranumnya yang indah. Sampai saat pria itu tiba-tiba datang dan meminta untuk bertemu den...