Tasbih & Rosario

2 0 0
                                    

Rasanya sulit menyukai seseorang yang mungkin bisa saja aku miliki raga dan hati nya tapi itu tidak menjamin jika hanya aamiin nya saja yang sama. Aku menyukai nya bahkan lebih dari apapun itu. Aku menyukai dia dari dia berjalan, tersenyum, berbicara sampai tawa nya pun aku menyukai nya karena dia memiliki nayanika yang tidak aku lihat pada orang lain.

Sanubari ku berkata " dia lah yang di takdirkan untuk ku" tapi tidak dengan pikiranku " tidak dia bukan lah untuk mu dia hanya akan menjadi luka ", aku tau kenapa kalau aku dan dia akan menjadi luka karena tidak mungkin kisah kita akan menjadi amerta yang indah seperti sandyakala.

Tringgggggg

Bel sekolah pun berbunyi yang menandakan pembelajaran pun akan di mulai ya aku bersekolah di salah satu SMA daerah Bandung. Aku bersekolah disitu karena lumayan dekat dengan daerah rumah jadi tidak menempuh waktu lama buat sampai di sekolah.

Tak tok tak tok

Suara detak sepatu yang berjalan itu suara langkah guru yang akan masuk ke dalam kelas ku.

" Assalamualaikum anak-anak selamat pagi semua nya " ucap salam hangat dari Bu Mirna yang memasuki kelas dengan senyum ramah yang cantik itu

" Waalaikumsalam pagi juga bu " jawab dari semua murid dengan riang nya

" Untuk memulai pembelajaran hari ini mari kita berdoa sejenak setelah itu akan ibu akan meng absensi kalian " semua berdoa setelah ibu mengucap kalimat itu kami berdoa dengan agama yang di anut masing - masing. Setelah berdoa ibu pun absensi kami dari nama depan huruf A sampai akhirnya nama aku pun disebut.

" Aresya Eleanor hadir tidak? " tanya Bu Mirna saat menyebut nama ku.

" Hadir bu ada di meja sini " jawabku dengan mengacungkan tangan kanan dan dengan senyum yang ramah. Pembelajaran pun dimulai mata pelajaran yang dipelajari jam pertama ada sosiologi pelajaran itu menghabiskan 2 jam lamanya. Kemudian di jam pelajaran ada mata pelajaran bahasa Indonesia itu pun sama menghabiskan waktu 2 jam lama nya.

Tingting aiu tingting

Akhirnya bel istirahat pun berbunyi rasanya tulang punggung ku pegel sekali karna duduk yang terlalu lama di tambah perut ku juga laper. Aku pergi ke kantin untuk membeli beberapa makan buat mengganjal perut saat aku berjalan menuju kantin mata ku melirik kesana kemari untuk mencari seseorang yang sangat ingin aku temui. Saat aku mencari tiba-tiba ada sesuatu yang menyentuh pundak ku dengan pukulan yang tidak terlalu keras. Aku pun berbalik dan ternyata dia

" Dorrrr nyariin apa hayo? " ternyata dia sosok yang aku sukai iya dia Alferd Immanuel sosok yang mempunyai mata indah, rambut hitam yang selalu rapi dari pagi hingga pulang sekolah, senyum yang lucu, dan tawa yang indah.

" Dih apasi bikin kaget aja, darimana aja kamu? " tanya ku karena sepertinya dia bukan dari kelas

" Ohh aku dari kamar mandi tadi sama David terus aku liat kamu jalan sendiri pasti mau ke kantin kan ayo bareng kaya nya beli batagor kuah enak tu " dia mengajak ku kantin dengan tangan yang menggenggam jari jemari ku dengan hangat.

Dia menyuruhku untuk duduk di salah satu kursi di kantin dia bilang untuk menunggu ku disini selagi dia memasan batagor kuah. Dia tau apa yang aku batagor kuah dengan saus kecap dan tidak pakai sambal. Selagi menunggu aku sekalian membeli minuman untuk kita berdua. Setelah beberapa lama menunggu akhirnya dia datang membawa dengan dua buah mangkok di kedua tangan nya.

" Tadaa batagor kuah tanpa sambal dengan saus kecap pun datang " seru dia sambil menaruh mangkuk panas di meja dan memberikan ku salah satu mangkok batagor kuah.

" Makasii ya, oh iya besok kan sabtu enak nya kemana ya " karna aku gampang bosan di rumah jadi aku selalu ngajak dia untuk pergi jalan-jalan.

" Gimana kalo kita jalan-jalan ke pantai kayaknya enak tu sekalian buat hiburan soalnya capek ni tugas kelompok banyak banget "

coretan berceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang