Suatu hari aku seperti terbangun di tengah-tengah tidurku. Hawa terasa dingin dan seketika aku membuka mata secara perlahan.
Hah?! Dimana aku?! aku terkejut dan mataku terbuka lebar seolah-olah melihat yang tidak mungkin.
Bagaimana bisa, tiba-tiba aku berada di sebuah desa indah di tengah samudra. Daun-daun dan cahaya biru keunguan mengelilingi rumah-rumah kecil, dengan tempat singgah besar di tengah nya. Itu pertama kalinya aku melihat tempat seindah itu.
T-tapi, aku sebenarnya dimana? Apakah ini surga? Apakah aku sudah mati? gumamku.
Aku berjalan di tepi pulau kecil dan bertemu dengan segerombolan makhluk biru dan toska setinggi dua meter lebih.
Astaga! Makhluk besar apa itu?! Seketika aku pun bersembunyi di semak-semak.
Tiba-tiba dua makhluk itu sadar dengan keberadaanku.
Nga zolau ftu peseng? salah satu dari mereka bertanya kepadaku menggunakan bahasa asing.
A-aku tidak mengerti apa yang kalian ucapkan! Sungguh aku bukan orang jahat. Jawabku.
Dia tidak berbahasa Navi. Jadi apa yang kau lakukan disini, Iblis? tanyanya.
Aku terbangun di tepi pulau. Aku tersesat.
Kita sedang sibuk, anak muda. Sebentar lagi akan terjadi bencana. Besar kemungkinan musuh membuat portal untuk mempercepat penyerangan. Jangan bilang kau masuk ke portal itu?
Tidak ingat..
Baiklah, sepertinya kau orang baik. Akan ku antarkan kau ke tempat yang seharusnya. Jika kita memenangkan perang ini, Tulkun akan mengantarkanmu. Namaku Jake Sully, dan ini Tonowari. Kami adalah pemimpin Navi.
Musuh? Perang? Tulkun? Navi?
Musuh kita adalah manusia. Kita akan perang dengan mereka. Sekarang mereka sedang mengincar paus besar peliharaan bangsa Navi yang disebut tulkun. Tidak usah banyak omong! Bantu kita! Perang aka-
Tiba-tiba angin kencang berhembus di pulau dan langit seketika membawa petir.
Cepat! Semuanya mengungsi! Dan kau, tolong bersembunyi di tempat aman. kata Jake Sully.
Makhluk-makhluk biru itu mengungsi di tempat lain. Hanya ada pemimpin. Burung laut yang tidak pernah aku lihat sebelumnya berterbangan dan situasi seketika ricuh. Tembakan demi tembakan musuh lontarkan, dan rajam-rajam tajam untuk paus besar di turunkan. Sebuah kapal besar mendatangi pulau itu dan menyerang paus besar itu. Aku hanya bisa bersembunyi. Seperti nya mereka akan perang. Mereka menggunakan tombak dan panah, sedangkan musuh memakai pistol.
Apa bisa menang?
Di tengah kericuhan itu, aku tidak kuat menahan kencing.
Ah sial, bagaimana ini, dimana mereka membuat wc umum?
Aku pun berjalan masuk ke hutan kecil yang lebat. Aku menemukan WC di tempat seperti itu. Sungguh menakjubkan. Disitu tertulis,
BAK 1000 BAB 3000
Agak aneh. Tapi masa bodo pada saat itu, mungkin makhluk biru ini juga butuh bisnis kecil-kecilan membuka wc umum.
Dan aku pun terbangun di tempat lain dengan celana yang basah.
Ya ampun! Ternyata cuma mimpi. Gimana aku bisa kencing sebanyak ini! teriakku, melihat ke arah sprei yang basah.
Mami pasti marah! Apa yang harus kulakukan? Aku harus cepat-cepat membersihkan nya sebelum matahari tenggelam.
Akupun segera mencuci sprei kasur yang basah. Sambil mengingat mimpi tadi malam yang terasa nyata.
Hahaha! Mana ada di tempat seperti itu ada wc umum! Aneh sekali gumamku sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
coretan bercerita
Short StoryKumpulan cerita pendek karya siswa-siswi XII IPS 2 SMAN 4 Cimahi angkatan 4'24