Apa ini Hanya Mimpi?

3 0 0
                                    

Mimpi

Apa semua orang tidak mempunyai mimpi? Apa hanya orang-orang tertentu yang

boleh bermimpi? Dan apakah orang sepertiku tak boleh bermimpi?

Aku hanya bisa merenung dan berfikir. Apakah ada yang salah dengan makhluk

seperti diriku. Banyak orang yang meremehkan mimpiku. Banyak orang yang tertawa

setelah mengetahui mimpiku. Banyak juga yang menyindir. Dan ada juga yang

membuliku karena mimpiku.

Seorang perempuan paruh baya berusaha menenangkan anak gadisnya yang sedang

menangis tersedu-sedu. Perempuan itu memeluk putrinya sambil membelai

rambutnya.

Sudahlah, Nduk. Kamu jangan terlalu dipikirkan omongan orang-orang di luar

sama, bisik perempuan paruh baya itu untuk menenangkan hati anaknya yang

sedang berduka. Ibu ngerti apa yang Tyas rasain. Ibu paham, Nduk. Ibu cuma pesen

aja sama Tyas. Kamu jangan terlalu mengharapkan untuk ngelanjutin kuliah. Kamu

ngertikan, Nduk? sambungnya.

Tyas melepaskan diri dari pelukan Ibunya, Ke ke kenapa i ibu ga-gak percaya sama

Tyas? Ibu mau bilang kalau Tyas cuma anak buruh tani. Dan Ibu juga mau bilang

kalau Tyas gak mungkin bisa kuliah. Iya kan, Bu? ucapnya di sela-sela isakannya.

Gak ngunu (bukan begitu), Nduk. Ibu sedih nge-

Kenapa, Bu? Ibu emang gak pernah bisa ngertiin Tyas. Tyas cuma pingin buktiin

kalau Tyas itu mampu dan bisa sukses. Sekarang udah banyak peluang buat

anak-anak yang pengen kuliah tapi gak ada duitnya. Sekarang udah banyak beasiswa,

Bu. Jadi, gak terlalu sulit dengan biayanya, Bu. Dan Tyas yakin kalau Tyas bisa.

Ya sudahlah, Nduk. Ibu cuma bisa mendoakan yang terbaik buat kamu, Nduk, ucap

ibunya sambil menepuk bahu Tyas dan pergi meninggalkan putrinya itu sendiri.Tyas hanya bisa menundukkan kepalanya dan mendengarkan ejekan demi ejekan

dari temannya. Dia sadar apa yang jadi mimpinya memang sangat sulit untuk dia

wujudkan.

Wihh Brosur apa ini, Yas? ucap Denada setelah mengambil alih selembar kertas

dari tangan Tyas.

Bukan apa-apa kok, Den. Tyas berusaha mengambil kertas dari tangan Denada.

Tetapi kertas itu dijauhkan oleh Denada. Dena, balikin saya mohon, kata Tyas lagi

sambil terus berusaha mengambil alih kertas miliknya.

Kenapa takut banget sihh? ucap Denada lalu membuka dan membaca kertas yang

dia bawa. Hahaha Tyas Alfiana mengajukan permintaan beasiswa tapi ditolak.

Denada melemparkan kertas yang ia bawa tepat di wajah Tyas.

Kasian banget sih.. Tyas!! seru teman-temanya yang lain.

Kalian ini kenapa sih? Emangnya kalian gak punya mimpi, bela Ani.

An, lo itu kenapa sih? Ya kita pasti punya mimpi lah. Tapi dia kan cuma anak buruh

cuci yang ngayal buat kuliah. Haha, bantah Denada.

coretan berceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang