Hujan yang berjatuhan di pagi hari yang membasahi halaman rumah Kian. Bunga - bunga
yang basah terkena air hujan dan jendela rumah yang berembun. Hujan yang sangat disukai Kian
di pagi hari.
"Asik, hujaaannn!!!". seruku setelah membuka tirai jendela kamarku.
"Terimakasih!!", kataku lagi sambil mencium boneka Teru Teru Bozuku yang ku gantung
dijendela dalam keadaan terbalik.
Boneka Teru Teru Bozu adalah boneka tradisional jepang buatan tangan yang konon katanya
adalah boneka penangkal hujan. Namun aku sengaja menggantungkannya bonekanya terbalik
karena aku berharap esok hari akan hujan. Cara ini aku dapat dari komik yang suka aku baca.
"Hujannya gak terlalu deras, cukup bawa payung", ujarku sambil mengambil payung.
Karena hari ini hujan, aku berangkat ke sekolah naik bis, Biasanya aku naik tukang ojek
langgananku. Setelah duduk di kursi penumpang, aku menoleh ke kanan ke kiri mencari
seseorang. Senyumku kembali mengembang ketika aku menemukan orang yang aku cari.
Seorang anak laki-laki memakai seragam SMA yang ditutupi jaket. Sedang duduk satu kursi
didepanku sambil menatap keluar jendela.
Dialah alasan mengapa aku selalu mengaharapkan hujan di pagi hari. Aku akan bertemu
laki-laki itu di bis. Aku pernah di beri tempat duduk oleh laki-laki itu ditengah bis yang penuh
dengan penumpang, karena hujan yang sangat deras. Sejak saat itu aku selalu menanti hujan dan
ingin selalu bertemu laki-laki itu. Ada rasa bahagia tersendiri bagiku.
Sepanjang perjalanan aku terus memandangi laki-laki itu. Ingin rasanya aku duduk dikursi
kosong disebelahnya dan mengajaknya bicara. Setidaknya menanyakan siapa namanya. Namun
aku tidak mempunyai cukup keberanian. Apalagi aku masih berseragam SMP dan umurku juga
lebih muda dari siswa SMP lainnya. Karena aku mengikuti program akselerasi. Alhasil di umirku
yang masih 16 tahun nanti aku sudah lulus SMA.
Bis pun berhenti disebuah halte, laki-laki itu dan beberapa penumpang lain turun, tak jauh
dari suatu SMA negeri. Aku terus mengarahkan pandanganku ke laki-laki itu.
"Oh sekolahnya di situ." ujarku
"Semoga besok hujan lagi." seruku sambil tersenyum melihat jendela.
Malam pun tiba, kian tengah makan malam bersama mamah dan papah nya sambil
berbincang-bincang kecil diruang makan.
"Gak kerasa ya sebentar lagi SMA." kata mamah ditengah makan malammalam
"Iyalah mah, kan kian cuma SMP 2 tahuntahun, gara-gara ikut akselerasi." katakukataku
"Abis SMP kian mau sekolah diluar gak?" tanya papa kepadaku
"Hah?" kataku yang melongo menatap papa karena aku tidak percaya dengan apa yang aku
dengar tadi. kataku
"Iya papa ditempatkan di Surabaya. Kita akan pindah ke sana. Tapi papa minta diundur
sampai kian lulus dan bisa sekalian langsung daftar sekolah di sana." ujar papa
KAMU SEDANG MEMBACA
coretan bercerita
Historia CortaKumpulan cerita pendek karya siswa-siswi XII IPS 2 SMAN 4 Cimahi angkatan 4'24