Amerta

5 0 0
                                    

Amerta

Tamarina Paulina

"Jika kehidupan membuat diri menangis, ingat ada ribuan kenangan indah yang membuat kita tersenyum."

Namaku Arsenio aku terlahir dalam keluarga yang sangat berkecukupan kini aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas tepatnya kelas 12 SMA.

Disaat dimana keluarga itu bahagia, selalu berbagi cerita, dan selalu mendukung satu sama lainnya, tetapi berbeda denganku hubunganku dengan keluargaku tidak seperti yang orang lain pikirkan dimana hubunganku dan keluargaku bisa dibilang tidak cukup baik.

Langit menghitam dengan udara yang terasa begitu dingin mencekam. Bulan tampak terbelah tertutup awan. Hujan turun begitu deras.

Seorang Anak laki laki berumur delapan tahun terlihat tengah berdiri di atas pagar pembatas jalan yang di bawahnya terdapat aliran sungai yang cukup deras. Anak itu bernama Arsenio.

Arsenio menatap aliran sungai di bawahnya Dia merasa hidupnya tidak berarti apa apa. Kehadirannya sama sekali tidak diharapkan. " Arsen mau mati " ucapnya sambil bergetar. Hujan yang mengguyur tubuhnya tidak mengurungkan niatnya untuk melompat dari atas pagar pembatas. Anak laki laki itu sudah terlalu lelah, dia menyerah.

Arsenio memejamkan matanya bersamaan dengan air mata yang mengalir bercampur darah, ya darah itu berasal dari dahinya yang terluka " Arsen nyerah ".

Ketika Arsenio hendak melompat ke bawah sungai, suara teriakan gadis kecil yang terlihat seumuran dengannya menghentikan niat Arsenio seketika." Tunggu!"

Arsenio menoleh ke arah samping dan mendapati gadis kecil yang berlari ke arahnya dengan tangan yang mendekap tubuhnya yang terlihat kedinginan. Gadis kecil itu naik perlahan ke atas pembatas pagar pembatas dan berdiri di samping Arsenio.

" Kamu mau ngapain? " tanya Arsenio, gadis kecil itu menoleh menatap Arsenio dengan tatapan sakit " Aku mau mati." Arsenio terkejut setelah mendengar jawaban dari gadis kecil yang disebelahnya, Arsenio pun mengambil tangan gadis kecil itu lalu menggenggamnya begitu erat, dia menarik sudut bibirnya menatap gadis kecil di sebelahnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. " Mau mati bareng? ".

Pagi hari di SMA Gerhana terdapat suatu geng motor yang baru saja tiba di sekolah, turunlah salah seorang yang tak lain ketua geng motor tersebut geng motor itu bernama Vagos anggota nya terdiri dari 6 orang yang bernama Varo sebagai Wakil Ketua, Rafa sebagai panglima yakni sebagai orang yang paling terdepan dalam melakukan perlawanan terhadap musuhnya, dan ke 3 anggota lainnya sebagai anggota biasa.

Saat mereka turun dari motor mereka, banyak yang berteriak memanggil nama sang ketua geng tersebut ya Arsenio juga cowo paling populer di SMA Gerhana banyak perempuan yang selalu mendekati dia tetapi dia sangat terkenal dengan sifatnya yang acuh dan cuek.

Saat mereka akan berjalan ke kelasnya tiba tiba ada seorang perempuan yang menabrak laki laki yang tak lain adalah Arsenio.

" maaf aku tidak sengaja. " ucap gadis itu

" kalau jalan pake mata. " ucap cowo itu

" tapi aku sudah minta maaf." ucapnya

" sudahlah, cabutt!!." ucap Arsen

Arsenio bersama geng nya pun pergi meninggalkan gadis itu dan berjalan menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas mereka duduk di ditempat masing masing dan beberapa menit kemudian ada seorang guru datang ke kelas

" anak anak kita kedatangan murid baru, silahkan masuk kayla. " ucap guru itu

Melihat ada murid baru semua anak anak langsung berteriak ingin berkenalan dengan kayla

coretan berceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang