Kringggggggg
Kringggggggg
Kringggggggg
Itu suara bel masuk, aku segera berlari dari parkiran ke kelas ku. Saat sampai di kelas guru yang mengajar jam pertama belum masuk ke kelas. Tidak lama kemudian guru pun masuk, saat guru sedang mengabsen ada satu murid yang tidak ada yaitu Naya. Guru pun bertanya kemana dia, tidak ada yang menjawab karena tidak ada yang tau kabar nya dia kemana.
Tok Tok Tok
"Permisi bu izin masuk kelas" kata Naya. Ternyata dia terlambat.
"Kenapa Naya kok kamu bisa telat?" tanya Ibu guru.
"Maaf bu, saya bangun kesiangan karena tadi malam saya tidur terlalu larut dan lupa kalau hari ini sekolah" balas Naya.
"Yasudah kamu boleh duduk, lain kali kamu tidak boleh mengulanginya lagi. Jika kamu mengulangi lagi ibu tidak akan mengizinkan kamu masuk di pembelajaran ibu mengerti" kata Ibu guru.
"Mengerti bu, sekali lagi saya minta maaf" balas Naya, lalu dia segera duduk di tempat nya.
Kringggggggg
Kringggggggg
Kringggggggg
Suara bel istirahat berbunyi, aku dan temanku Alya segera bergegas pergi ke kantin setelah guru matematika keluar. Kantin sangat penuh karena ini jam istirahat pertama, sehingga banyak murid yang pergi ke kantin. Aku dan Alya segera pergi ke kelas setelah selesai membeli makanan.
Saat sampai di kelas aku melihat Naya sedang duduk sendiri di meja nya sedang memakan bekal yang dia bawa dengan sebuah Handphone di depannya, aku tebak dia sedang menonton sebuah video. Aku dan teman-teman ku sudah duduk di meja kami, teman-teman ku baru menyadari ada Naya yang sedang duduk sendiri.
"Naya sini gabung sama kita" ajak Alya. Naya pun menghampiri kami sambil membawa makanan dan menggeser kursinya ke arah meja kami.
"Rina kemana kok kamu sendiri? " tanya ku pada Naya saat dia sudah duduk.
"Ohh dia lagi kumpul ekskul, kayaknya mau ada lomba tari" balas Naya pada ku. Aku pun mengangguk.
Rina dan Naya adalah siswa berprestasi di sekolah. Rina di bidang tari dan Naya di bidang akademik mereka berdua juga duduk sebangku. Teman-teman kelas sudah tidak heran ketika mereka berdua izin tidak sekolah atau masuk kelas karena lomba. Aku menjadi penasaran, apa mereka tidak pusing dengan tugas sekolah dan harus mengikuti lomba seperti itu.
"Naya mau nanya dong, kamu sering ikut lomba-lomba gitu pusing apa gak? " tanya ku pada Naya.
"Pasti pusing cuman gapapa" balas Naya sambil melihat ke arah ku.
"Kalo aku jadi kamu udah pusing pasti, lomba iya belum tugas sekolah yang banyak" kata Alya sambil memakan makanannya. Naya hanya tersenyum mendengarnya.
"Betul itu, kamu ikut les juga kan? " tanya ku pada Naya.
"Iya aku ikut les juga" balas Naya.
"Wah makanya itu kamu bisa pintar ya" kata ku pada Naya.
Mendengar jawaban Naya membuat aku membayangkan betapa pusing nya jika aku ada di posisi Naya. Pantas saja dia pintar dan selalu mendapat peringkat 1 di kelas. Tapi dibalik kepintaran Naya, kerja keras Naya yang membuat dia bisa menjadi pintar.
"Tapi, aku ga sepintar itu kok" kata Naya pada ku dan Alya. Aku merasa dia merendah padahal dia memang sepintar itu, banyak orang yang mengakui nya dan menjuluki nya dengan "Si Pintar".
"Ihh kamu jangan merendah gitu dong kamu memang pintar kok" balas Alya.
"Aku orangnya sangat ceroboh dan pelupa, kadang aku sering di buat pusing karena kecerobohan ku. Aku sering lupa saat menaruh barang atau ketika aku punya janji dengan teman-teman ku, dan hal itu yang buat aku harus lebih teliti" kata Naya.
Aku jadi teringat dengan kejadian dimana Naya lupa membawa tugas kelompok, saat itu aku dan Naya satu kelompok dan tugas kelompok itu disimpan oleh Naya untuk dibawa saat nanti kelompok kami akan menjelaskan materi di depan kelas. Saat itu anggota kelompok termasuk aku sangat kesal pada Naya, kami percaya Naya pasti akan membawanya dan tidak akan lupa. Karena dia pintar pasti dia sangat teliti, tapi ternyata dugaan aku dan yang lainnya salah.
Benar kata Naya dia sangat ceroboh dan pelupa, aku baru sadar setelah dia bilang itu. Banyak kejadian yang jika diingatkan kembali Naya sering sekali melakukan hal hal yang membuat orang pusing bukan hanya dia. Ada satu kejadian yang aku ingat lagi, saat itu dia lupa menaruh handphone nya dimana dan hal itu membuat kami satu kelas membantu Naya untuk mencari handphone nya. Saat itu aku melihat Naya sangat khawatir dan menyesal karena jika hilang dia bisa dimarahi oleh orang tuanya. Sampai akhirnya handphone milik Naya ditemukan oleh seorang guru di perpustakaan dia meminta maaf dan berterima kasih pada teman-teman yang sudah membantu dia mencari handphone nya.
Tapi menurut ku dengan kepintaran Naya, kekurangan nya menjadi tertutupi dengan kelebihan yang dia punya. Walaupun tidak menutup kemungkinan dia sering melakukan hal-hal yang ceroboh dan membuat orang-orang disekitarnya ikut pusing karena itu.
"Iya sih, cuma menurutku hal itu tertutup karena kelebihan yang kamu punya, kamu pintar juga berprestasi"kata ku pada Naya.
"Tapi hal itu buat aku kadang merasa tidak enak pada orang lain yang terkena imbas nya dan pusing karena ulahku" balas Naya, jawabannya tidak salah.
"Iya juga sih, cuma kamu pasti bisa merubah hal itu kok aku yakin" kata Alya.
"Iya makanya aku sangat berusaha untuk lebih teliti dalam hal apapun" balas Naya.
Setelah itu kami fokus untuk menghabiskan makanan kami, karena takut jam istirahat akan habis. Tidak lama Rina datang dengan terburu-buru dan langsung menghampiri kami sambil membawa makanan dan duduk dekat Naya.
"Jam istirahat masih lama kan ini?" tanya Rina pada kami.
"Kayaknya bentar lagi deh soalnya udah mau jam 10" balas ku, setelah itu Rina segera memakan makanan yang dia bawa.
"Oh iya, Nay kok kamu tadi pagi bisa lupa hari ini sekolah? " tanya Rina, sambil fokus pada makanannya.
"Tadi malam aku nonton series sampai lupa waktu, aku kira besok hari sabtu makanya aku santai aja nontonnya sampai lupa waktu lagi" balas Naya sambil cemberut.
"Lagian kamu udah aku ingetin tugas loh, padahal aku juga nanya tugas ke kamu kok bisa-bisanya kamu lupa hari ini sekolah" kata Rina.
"Gak tau aku juga bingung sama diri aku sendiri" balas Naya.
" Yaudah gapapa lain kali kamu harus ingat waktu dan lebih teliti lagi oke" kata ku pada Naya, dia pun mengangguk.
Kringggggggg
Kringggggggg
Kringggggggg
Bel masuk berbunyi, semua murid masuk ke kelas nya masing-masing. Naya dan Rina pun kembali ke meja nya masing-masing. Tidak lama guru pun masuk dan kami memulai pembelajaran.
Melihat Naya aku menjadi sadar bahwa setiap manusia itu pasti punya kekurangan, mau sehebat apapun dia atau sepintar apapun dia. Seperti Naya yang aku kira dia tidak punya kekurangan yang harus dipikirkan karena kekurangan itu. Walaupun Naya pintar tapi ternyata di balik kepintaran dia ada sifat ceroboh dan pelupa yang dia punya, hal itu yang buat dia merasa kesal atau pun pusing dengan diri dia sendiri.
Nama : Salsabila Rahmani
TTL : Cimahi, 24 Agustus 2006
instagram : slsaablr_
KAMU SEDANG MEMBACA
coretan bercerita
ContoKumpulan cerita pendek karya siswa-siswi XII IPS 2 SMAN 4 Cimahi angkatan 4'24