Annara

3 0 0
                                    

Koridor SMA Ganesha tampak penuh dengan siswa-siswi yang berlalu lalang. Pagi ini tepatnya pukul sembilan, hasil nilai ujian dan peringkat paralel mereka akan ditempel di dinding Mading.

Menurut lo, kali ini siapa yang bakal dapet peringkat 1? pertanyaan yang banyak dilontarkan oleh siswa-siswi yang sedang berkumpul di koridor itu, padahal mereka tahu siapa yang akan mendapatkannya.

Feeling gue, pasti dia lagi sih.

Curiga gue yang peringkat 1. Dion yang tiba tiba nimbrung sok asik itu merupakan anggota Ravegas.

Ravegas adalah nama geng populer di sekolahnya yang terdiri dari ikatan para murid nakal di SMA Ganesha.

Modelan kayak lo, gak pernah belajar, bolos terus, mau dapet peringkat 1, aduh come on Dion, ngarep banget lu! Derren yang termasuk anggota Ravegas itu menoyor kepala Dion.

Btw Alvaro mana ya? tanya Derren.

Gatau tuh anak, dari tadi masih belum keliatan. Palingan juga dia sibuk OSIS, lanjut Dion.

So sibuk ya.

Pak Hanan jadi nempelin gak sih? Lama banget, udah nunggu satu jam nih. Sabar Dion, jawab Derren.

Ya kan gue penasaran sama peringkat gue yang sekarang. Kata Papi kalo masuk 10 besar, gue bakalan di kasih iPhone 15 Pro Max Ren.

Dasar anak Papi.

Ye biarin daripada lo Yteam.

MULUT LO!! Wah ngajak ribut lu dugong. Derren kesal karena tidak terima.

HAYUK LAH, GAK TAKUT GUE!

Udah udah kalian kerjaannya tiap hari ribut mulu, udah muak gue. Ucap Samuel yang merupakan wakil ketua Ravegas udah muak melihat tingkah laku kedua temannya itu.

Koridor semakin riuh saat Pak Hanan datang membawa beberapa kertas hasil nilai ujian dan peringkat paralel di tangannya.

Semuanya harap tenang! ucap guru itu.

Mereka langsung berlari mendekat ke arah Mading. Beberapa siswa memasang wajah datar tidak peduli dengan hasil ujian nya, ada yang sedang sibuk berdoa supaya mendapatkan hasil yang diinginkan, dan sisanya sibuk mengobrol atau hanya berdiam diri sambil menunggu kertas hasil ujian itu selesai di tempel.

Oke, semua sudah selesai di tempel. Kalian bisa lihat hasilnya sekarang, jangan berdesakan dan ribut! namun perintah itu tidak dihiraukan oleh para siswa, mereka langsung menyerbu Mading, berkerumun, saling berdesakan, berjinjit, mengamati satu persatu kertas dengan teliti mencari namanya masing-masing.

Yah gak jadi dapet iPhone, gue peringkat 99 Ren. Ucap Dion kecewa.

Gapapa bro nice try.

Anna, Mora! Gue masuk 20 besar!! Kania berteriak girang menghampiri kedua temannya.

Kalian gimana? tanya nya masih dengan raut wajah bahagia.

Gue juara 10, biasa aja. Ucapan Amora hanya dibalas tatapan tajam oleh Kania. Mulai, sombong!

Anna, lo juara berapa? Kania kembali bertanya menatap wajah Anna yang kelihatan sedih. Tatapannya seolah masih tak percaya dengan hasilnya. Tapi, apa boleh buat hasilnya memang segitu.

Gue belum bisa ngalahin dia. Hanya itu jawaban yang terucap dari mulut Anna.

Anna juara 3 dan lo pasti tau lagi-lagi 1 & 2 masih mereka. Penjelasan Amora membuat Kania terdiam.

Gapapa Na, lo hebat juara 3! Apalagi kan itu peringkat paralel, semester depan lo pasti bisa ngalahin mereka. Semangat!! Anna mengangguk pelan, usahanya kini belum berhasil, mungkin lain waktu.

coretan berceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang