sebentar lagi

84 7 1
                                    

Saat sudah memasuki 2 bulan jjennan mulai terasa takut, ya justru ia takut jika tiba tiba nanti Abang kesayangan dia akan meninggalkan dunia ini.

"Bang ndra, gua takut" ucap jjennan ketar ketir
"Takut kenapa nan? Si chandra  kenapa?" Tanya mahesa
"Gapapa bang gue aman kok" jawab chandra sedikit panik.

Bagaimana tidak panik? Dia sedang melamun memikirkan bagaimana nasib dia dalam jangka waktu itu.

"Jangan bohong deh lo ndra, tadi gua nemu surat ini di laci meja lo" timbrung reyhan dengan menunjukkan kertas putih rumah sakit.

Sial mengapa chandra se teledor ini? Sampai sampai lupa mengumpati surat sialan itu.

"B-bang?, g-gue bakal jelasin" ucap chandra terbata bata dengan wajah paniknya
"Ndra, gua kan udah bilang kalau masalah besar itu jangan di tutup tutupin apalagi menyangkut nyawa lo kebiasaan banget ini udah tertera waktu lo sisa 2 bulan dan ini udah masuk ke 2 bulan ndra?! Dan kita semua di sini gak tau? Bullshit banget kalau lo bilang lo gak kenapa napa" bentak mahesa.

"Maaf bang, gue gak mau bikin kalian khawatir yang tau cuma gue dan jjennan lagian kalau gue bilang ke kalian pasti kalian bakal khawatir dan kalau gue bilang ke orang tua gue juga pasti mereka bakal diemin gue bahkan gak percaya, lebih baik gue meninggal tanpa kalian tau, gue izin balik ayo nan" jawab chandra dan langsung pergi dengan menggenggam tangan jjennan.

Saat setiba di rumah chandra langsung di lontarkan dengan cacian dan makian dari orang tuanya itu.

"Bund,yah stop bang andra juga butuh ketenangan bukan cacian dari kalian!" Sentak jjennan
"Udah nan gue aman kok" ucap chandra
"Kenapa kamu ngebela anak kurang ajar ini jjennan?!" Ucap ayah nya dengan sedikit berteriak.

Kedua anak itu langsung tersentak, lalu jjennan menjawab.

"AYAH!! ayah pernah gak sih ngerasain apa yang di rasain bang andra?! PERNAH GAK?! enggak yah enggak, ayah kyk ayah tuh gak pantes jadi orang tua kita! Dan bunda bunda itu ibu loh ini sudah termasuk kekerasan pada anak Bun yah!?" Emosi jjennan mulai memuncak

"ASKANAH JJENNAN WIJAYA!!" ucap ayah nya dengan keras,sedangkan kedua kembar itu sudah berlalu pergi ke kamar chandra.

Chandra langsung menangis.

"Nan, gue capek kapan ini semua berakhir? Gue gak k-kuat" ucap chandra sembari terisak-isak.

Jjennan berusaha memenangkan abang nya itu.

"Bang maaf ini semua salah gue,udah ya bang? Nanti dada lo sakit" ucap jjennan khawatir.

Dan benar, Chandra langsung pingsan lalu jjennan langsung menelpon teman temannya agar bisa membantu nya.

Saat sudah di rumah sakit.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

"Tetep semangat bang"
-jjenaan

𝐋𝐮𝐤𝐚 || Zhong Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang