14. Berkunjung

49 3 0
                                    

Di suatu pagi yakni hari Jum'at, jjennan sudah berada di makam abang nya sedari jam 9.30 tadi sampai sekarang jam 1.59, dia sangat betah berlama lama di makam abang nya ini.

"Bang, liat ini gue bawain bunga kesukaan lo gue taruh di sini yaa semoga lo suka" jjennan menaruh bunga itu di nisan chandra, tak lupa ia menaburkan kembang kembang di sisi sisi itu.

"Bang, liat ini gue bawain bunga kesukaan lo gue taruh di sini yaa semoga lo suka" jjennan menaruh bunga itu di nisan chandra, tak lupa ia menaburkan kembang kembang di sisi sisi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By::pintr

"Bang sekarang udah tanggal 29 desember aja ya, gak kerasa bentar lagi udah 1 tahun lo ninggalin gue bang. Nanti gue bakal kesini kalau ada waktu senggang ok? Gue janji gue bakal nepatin kata kata gue barusan dan juga gue bakal wujudin impian gue bang, doain ya" lirih jjennan pada makam abang nya sambil mengusap lembut nisan chandra.

jjennan anak yang kuat bisa menanggung ini semua sendiri tanpa adanya tangisa, oh tidak tidak dia sudah sedari tadi menangis dan bahkan mata nya sudah memerah dan sembab, mungkin jika abang nya tau itu dia akan di marahi.

Tanpa jjennan sadari ada teman temannya dan juga kedua orang tuanya yang melihat kearah jjennan dari kejauhan.

★★★

"Bang, gue tau lo gak mau gue usilin terus tapi gak gini juga bang, lo terlalu jauh perginya sampai gue gak bisa nyusul hhh —" perkataan jjennan terpotong oleh isakan dirinya

"— bang gue tau gue egois, tapi jangan siksa gue dengan cara gini bang,  lo ninggalin gue selamanya. Liat nih bang gue foto lo waktu lo masih di peti dan belum di kubur" ucap jjennan sambil menunjukan foto yang di maksud

 Liat nih bang gue foto lo waktu lo masih di peti dan belum di kubur" ucap jjennan sambil menunjukan foto yang di maksud

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By:: pintr

★★★

"Lo waktu belum di masukin ke peti bersinar loh bang, di tambah lo cakep banget" gumam jjennan.

Sreet! Braak!

Tak di sangka, selang beberapa menit kemudian ada truk yang menghantam bunda dan ayah jjennan. Sedangkan teman temannya tidak sempat menarik kedua orang tua itu, orang tua temannya itu terpental cukup jauh dan menimbulkan suara yang cukup besar, jjennan menenangkan ke arah titik suara itu.

"Bang gue izin liat yaa, see you bang" jjennan langsung pergi dan melihat temannya, dalam benak jjennan bertanya tanya apa yang terjadi ini

"Nan maafin kita nan" sesal mahesa dan teman temannya, lantas jjennan langsung menghampiri korban

Deggg! Jantung jjennan terasa berhenti seketika saat melihat orang tua nya yang berlumuran d*r*h.

"Bunda, ayah" lirih jjennan, tidak dia tidak bisa seperti ini.

Tubuh jjennan freeze seketika, melihat kondisi yang kacau seperti ini.

"Nan maafin kita, kita gak sempet tarik orang tua lo" ucap mahesa

"Gapapa bang, tadi gue cuma syok aja. Ini semua pantas mereka dapatkan atas apa yang mereka perlakuan pada bang chandra, mungkin ini balasan dari tuhan" ucap jjennan walau mata nya berkaca kaca.

"Bang kali ini gue bener bener sendiri"
—A. Jjennan wijaya dirgawinata—
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

𝐋𝐮𝐤𝐚 || Zhong Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang