15. sakit

57 3 0
                                    

Setelah kedua orang tuanya jjennan di larikan ke rumah sakit, jjennan membayangkan bagaimana nasib dia kedepannya jika orang tuanya menyusul abang nya?

"Bang gue gak masalah kalau mereka ninggalin gue, karena mereka pantas mendapatkan itu, tapi gue gak tau harus ke siapa nantii—" satu air mata menetes dari mata jjennan

Jemian langsung menyeka air mata jjennan dengan tangan nya, lalu ia pun berkata.

"Hustt gak boleh gitu, mau gimana pun… itu orang tua lo nan inget itu dan lo juga masih punya kita nan gua bisa aja nginep di rumah lo kan? Anggap kita keluarga lo nan anggap kita abang lo gua bakal perhatiin dan kasih kebahagiaan lo layaknya chandra perlakuin lo, jangan terlalu di keep sendiri gak baik nan. Udah ya? Jangan nangis lagi sini gua peluk biar lo tenang sedikit" jemian mengelus lembut rambut jjennan yang sedikit acak acakan.

Terdengar suara isakan kecil dari jjennan, jjennan pun membalas erat pelukan jemian lalu menangis di pelukan jemian, jevan yang melihat itu lantas tersenyum dia sangat terharu melihat kasih sayang jemian layak nya chandra memerlukan jjennan.

"Nan, andai lo tau abang lo nitipin lo ke gua dan soal penyakit itu gua juga udah tau nan, maaf gua tau lo bakal marah kalau gua rahasiain hal sebesar ini, tapi apa boleh buat gua gagal jadi pelindung lo nan, maafin gua ya ndra gua lalai jaga adik lo" batin jemian menyesal

Jevan yang melihat raut wajah saudara nya itu yang berubah lantas langsung teringat akan perkataan yang sempat ia dengar

★★★

Flashback

"Jem gue titip adik gue ya, jangan bikin dia nangis karena kalau dia nangis itu susah di tenangin, jaga dia ya walau dari jauh" ucap chandra sambil menatap langit dan pantai

"Emang lo mau kemana gila? Sejauh itu sampai lo titip jjennan hah?" Jawab jemian dan di angguki oleh chandra, jemian pun menoleh pada chandra yang masih menatap pemandangan indah itu

"Ck! Jawab gua sial!" Gerutu jemian
"Lo kenapa sih dra" lanjut jemian
"Sisa hidup gue cuma sampai 2 bulan kata dokter, mungkin karena gue jarang periksa dan pengobatan, toh orang tua gue gak peduli malah mereka yang suruh gue m4t! Hhh. Dunia jahat dan gak adil" ucap chandra sambil menyodorkan sebuah kertas putih

Jemian mengambil kertas itu lalu ia membacanya, betapa syok nya saat dia membaca isi surat itu.

"Setidaknya lo bertahan dra lo harus buktiin ke mereka kalau lo bisa lo masih ada kita dra berjuang ya? Ayo gua anter rs" ajak jemian pada chandra lalu chandra menggelengkan kepalanya

"Gue udah capek jem gue bener bener nyerah, susah lewatin hari hari kejam"

Tanpa di sadari ada jevan yang mendengar pembicaraan itu bahkan mereka nya lalu ia pergi dengan rasa sedih di dirinya

Flashback end

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

𝐋𝐮𝐤𝐚 || Zhong Chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang