Kanaya kembali berlari kearah kamar mandi, ia merasa mual lagi. Namun tak ada apapun yang keluar, sudah hampir satu minggu ini ia mengalami mual dan berlanjut lemas.
Seperti sekarang, ia tak bisa berdiri lagi, Kanaya hanya bisa terduduk di kamar mandi. Tubuhnya kembali lemas setelah mual, ia bahkan baru mau sarapan tapi rasa mual menghancurkan nafsu makannya.
Menunggu mengumpulkan tenaga lagi sebelum beranjak keluar. Ia takut jika dipaksakan berdiri tubuhnya akan limbung dan bisa berakhir tak sadarkan diri.
"Kayaknya imunku melemah akhir-akhir ini," keluh Kanaya.
Ia akan memeriksakan kesehatannya nanti. Bahkan Kanaya sudah meminum vitamin untuk menguatkan tubuhnya dan makan buah serta sayur agar tak mudah sakit. Nyatanya Kanaya beberapa kali merasa tak enak badan. Mual terus dan lemas, kepalanya juga sering pusing akhir-akhir ini.
Setelah beberapa saat barulah ia berdiri, melangkah dengan perlahan sambil memegangi dinding. Hingga ia tiba didekat ranjang. Kanaya langsung saja menjatuhkan dirinya. Ia butuh istirahat lagi, untung saja ia hari ini hanya bertugas di sore hari. Kanaya bisa lebih bersantai sambil mengumpulkan energinya.
Mungkin keadaannya yang menurun adalah efek dari hubungannya dan Killian yang merenggang. Kanaya jadi sering bergadang dan tidak nafsu makan. Memikirkan hubungan kedepannya dengan Killian. Kesibukan Killian dan berita yang terus gencar ia baca dan dengar membuat dirinya overthinking.
Pesannya juga sering tak terbalas, Kanaya bahkan sering memergoki Killian dan Maribelle yang tengah bermesraan.
***
"Nona Kanaya Jasmine, silahkan masuk ke ruang dokter," ucap petugas kesehatan.
Kanaya melangkah menuju ruang dokter, ia akhirnya memeriksakan kondisinya. Setalah mendapat tenaga kembali dan bisa sampai ke klinik kesehatan.
"Selamat siang, Nona Kanaya. Ada keluhan apa?" Tanya dokter wanita tersebut.
"Saya sering lemas dan kurang bertenaga, kepala saya juga sering pusing, serta kondisi tubuh yang gak menentu. Bahkan akhir-akhir ini saya seeing mual saat akan makan, Dok." Jelas Kanaya.
Lalu dokter tersebut melakukan pemeriksaan, tekanan darah dan sebagainya. Kanaya bahkan diminta untuk berbaring diatas ranjang. Dokter tersebut menekan-nekan bagian perutnya.
"Kapan terkahir, Nona mengalami menstruasi?" Tanya dokter tersebut.
Kanaya seolah disambar petir, ia tak ingat kapan terakhir kali mengalami tamu bulanan.
"Saya gak ingat, Dok."
Kanaya tengah berhadapan dengan dokter, dokter tersebut melangkah menuju tempat penyimpanan alat-alat. Menyerahkan satu testpack dan juga sebuah cup.
"Anda bisa mencoba terlebih dahulu, baru saya bisa mendiaknosa, Nona. Silahkan coba di kamar mandi." Tunjuk dokter pada kamar mandi di pojok ruangan.
Kanaya menatap benda tersebut dengan pandangan rumit. Ia segera memasuki kamar mandi dan melakukan perintah dokter.
Tatapannya kembali rumit, ia merasa runtuh sudah dunianya. Kanaya bahkan berpegangan pada dinding saat mengetahui hal ini.
Namun, ia tak boleh berlama disini. Kanaya segera keluar setelah menujukkan hasilanya. Ia melangkah mendekati dokter untuk menerima penjelasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
KanaLian (selesai)
Short Story🍑Minnie Series #1🍑 Cerita ini hanya akan berisi tidak lebih dari 30 bab bahkan bisa kurang. Projek Minnie Series pertama, semoga kalian menikmati bacaan ini. Rasa haus akan cinta membuat Kanaya harus menelan pil pahit dengan masuk kedalam perangka...