Happy Reading~!
૮ ˶ˆ꒳ˆ˵ ა
🤍💙Deron menyeruput coffee cup ditangannya. Pandangan pria itu tak pernah lepas dari sosok kecil yang kini berada di lantai bawah Mall tempatnya berdiri saat ini.
"Bagus sekali anak manis, kau datang dengan sendirinya kepadaku." Deron tersenyum samar.
Penampilan Deron terlihat kacau. Dua kancing atas kemeja hitam yang membalut tubuh kekarnya dibiarkan terbuka, lengan kemeja yang turut digulung menampilkan urat-urat menonjol di sekitar lengannya.
Eve, sosok kecil yang sedari tadi tak pernah lepas dari pandangan Deron. Sosok kecil yang telah berhasil mengacaukan kehidupan Deron belakangan ini.
Pandangan Deron berubah sendu, begitu melihat Nathan membawa Eve kearah toko boneka.
"Dia bahkan tak pernah memiliki mainan." ujarnya dengan suara parau.
Deron menyugar rambutnya frustasi. Menegakkan tubuh, dan mengambil langkah lebar untuk segera menghampiri putra kecilnya dibawah sana.
Ah, putra kecilnya.
Namun, langkah Deron harus terhenti. Karena kedatangan dua orang Pemuda bermasker hitam yang menghadang jalannya.
Salah satu dari mereka yang terlihat mengenakan kacamata hitam, maju seraya menyugar rambutnya kebelakang. Ia adalah Pengawal pribadi Dave-- Viktor Vittone.
"Anda terlihat terburu-buru, Tuan Gatravic?"
Tristan Vittone-- Pengawal pribadi Darel, adik kandung dari Viktor. Ikut maju dengan bersedekap dada.
Tristan menatap Deron datar. "Tuan kami ingin bertemu denganmu."
Deron mengernyit. "Apa Tuan mu selalu menggunakan cara tak terhormat seperti ini?"
Viktor terlihat berpikir, melepas kacamata hitamnya untuk menatap Deron dari atas sampai bawah.
Tristan melirik Viktor malas. "Tentu tidak Tuan, anggap saja ini sebagai perlakuan khusus."
"Hanya untuk beberapa orang yang memang tak pantas untuk dihormati." lanjut Viktor berbisik, membuat Tristan menendang kaki jenjangnya.
"Apa sih? Tuan Leovan sendiri yang mengatakannya padaku!" kesal Viktor mengusap kakinya.
Mendengar nama Leovan, Deron merasa nafasnya tercekat. Ia menoleh kelantai bawah dengan wajah yang berubah datar.
"Baiklah."
⭑⭑⭑
Nathan membawa Eve menyusuri lorong yang di penuhi oleh boneka. Sedangkan Lou, hanya mengikuti dibelakang dengan wajah masam.
Sampai saat melewati rak yang dipenuhi oleh boneka Pusheen, Eve menghentikan langkahnya.
Nathan memperhatikan Eve dari samping, anak kucingnya tengah menatap binar pada salah satu boneka Pusheen Cat yang berukuran sedang.
Nathan berlutut, sedikit menyingkap topi yang Eve kenakan. "Eve mau boneka itu?"
Eve menoleh. "Tapi Eve tidak punya uang." ucapnya.
Nathan menggelengkan kepalanya. "Sekarang Eve punya kakak, Eve bisa membeli apapun yang Eve inginkan."
Eve terlihat ragu, sampai Lou maju untuk mengambil boneka Pusheen Cat yang sempat menarik perhatiannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/341331632-288-k128107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERT (TERBIT)
Teen FictionDia, Evert -- Seorang anak yang begitu polos karena ketidak tahuannya tentang dunia luar. Karena siksaan yang diterima sudah melewati batas, Eve di bantu oleh seorang Maid untuk melarikan diri dari Mansion sang Ayah tiri. Hingga dalam perjalanan saa...