annyeong chingu~ masi ada yang nungguin kah? ga mud banget ga ada sinyal 🤧
Happy Reading ya !~
૮ ˶ˆ꒳ˆ˵ ა
🤍💙Di dalam Mobil, Remon masih menahan Darel yang terus memberontak. Wajah Remon masih tetap tenang, meski tenaga yang dikeluarkan Darel tak main-main.
"Liam, kunci pintu Mobil begitu aku keluar." perintah Remon pada Liam, yang kini telah duduk di kursi pengemudi.
Liam mengangguk. "Saya mengerti, Tuan muda Remon."
Darel menatap Remon nyalang. "Kau pikir aku akan duduk diam dan menurut?! Aku belum puas menghajar gadis sialan itu!"
"Dan apa kau pikir kekerasan bisa menyelesaikan masalah?"
"Aku tidak peduli! Karena hanya dengan kekerasan aku bisa meluapkan emosiku!!" bentak Darel.
BUGH!
Kepalan tangan Remon langsung menghantam keras rahang tegas Darel, membuat Darel yang tak siap sedikit oleng kesamping.
Remon menarik paksa kerah seragam Darel agar menatapnya. "Keluar dan hajar Belle sampai puas. Dengan begitu kau bisa langsung merusak reputasi keluarga Wang dihadapan publik sekarang juga." geram Remon dengan suara rendah.
Liam yang melihat itu hanya diam. Remon selalu lebih handal untuk menyadarkan Darel jika sudah lepas kendali.
Tangan Darel terangkat, memegangi rahangnya yang terasa sedikit nyeri. Tak ada ringisan sama sekali, hanya nafas memburu yang terdengar di tengah-tengah keduanya.
"Pergi." dingin Darel, menghentak kasar tangan Remon dari kerah seragamnya.
Remon menghela nafas, menetralkan ekspresi wajahnya yang sempat ikut terpancing emosi.
"Tenangkan dirimu. Aku tidak ingin kau mengambil tindakan bodoh hanya karena tak bisa mengendalikan amarah."
"Kubilang pergi." dingin Darel kembali.
Remon menghela nafas, kemudian terkekeh kecil. "Baiklah, baiklah. Maaf untuk rahangmu, jangan pernah ada niatan untuk membalasku."
Melihat Darel yang justru membuang muka, Remon dengan sengaja menepuk keras bekas pukulannya tadi.
"PERGI ST*PID REMON!" teriak Darel emosi, membuat Remon segera keluar dari Mobil dengan tertawa senang.
"Maaf, Tuan muda Wang!"
Saat diluar, mata Remon menyipit melihat Dave yang tengah mengelap tangan Tera dengan tissue.
"Bro, Darel sudah waras." Remon berjalan mendekati mereka.
"What are you doing?! Stop! Stop! Ini tindakan kriminal namanya!" Tera menoleh kebelakang dengan heboh, saat Remon membuka tas punggungnya.
Remon kembali menutup tas Tera, lalu menunjukkan Pawpaw yang baru ia ambil dari dalam tas anak itu.
"This, boneka si cantik. Kau tidak akan ikut ke Mansion Wang, kau harus ikut denganku."
Dave merebut Pawpaw dari tangan Remon. "Kau menculik Pawpaw?" tanyanya menatap Tera.
Tera mendelik tak terima. "Enak saja! Aku melihat Pawpaw menangis sendirian di sofa, jadi aku ingin mengembalikannya pada bocah imut."
"Pawpaw hanya boneka, dia tidak bisa menangis!" Remon menepuk dahinya tak habis pikir.
"Tidak percaya ya sudah! Aku tidak mau ikut denganmu!"
"Eits! Tidak bisa! Dave, jangan lupa untuk mengompres rahang kembaranmu!" pesan Remon berseru, sebelum menyeret Tera untuk mengikutinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
EVERT (TERBIT)
Novela JuvenilDia, Evert -- Seorang anak yang begitu polos karena ketidak tahuannya tentang dunia luar. Karena siksaan yang diterima sudah melewati batas, Eve di bantu oleh seorang Maid untuk melarikan diri dari Mansion sang Ayah tiri. Hingga dalam perjalanan saa...