Happy Reading~!
૮ ˶ˆ꒳ˆ˵ ა
🤍💙Leovan, bersama Darel dan Dave telah berangkat ke perusahaan. Si kembar ikut untuk menjalani hukuman yang akan Leovan berikan, karena telah berkali-kali menyuap pengawal pribadi mereka sendiri.
Sedangkan Aveline, ia mengatakan akan keluar sebentar karena diminta untuk berkunjung ke butik adik iparnya. Adik perempuan Leovan, ibu dari Resvan.
Jemari kecil muncul dari celah pintu kamar Nathan, menariknya pelan hingga pintu terbuka lebih lebar.
Eve melangkah keluar dari kamar, kembali menutup pintu sebelum membawa langkah kecilnya menyusuri lorong disana.
Nathan yang tengah berada di kamar mandi, membuat anak kucingnya ini bisa melarikan diri dengan leluasa.
Eve terus melangkah, dengan membawa botol susu dalam genggaman mungilnya.
Hingga saat Eve sampai pada pembatas tangga dilantai tiga, ia baru berhenti melangkah. Kedua tangannya memegang pembatas tangga, dan menatap kebawah.
Dimana ada banyaknya anak tangga yang harus di lewati agar bisa sampai kelantai bawah. Eve menoleh kearah kamar Nathan sebentar, kemudian berjalan mendekati anak tangga.
Namun saat Eve baru menginjak anak tangga yang kelima, lengannya tiba-tiba ditarik kencang dari belakang.
"Kau cari mati ya?!" Lou menarik Eve kembali naik kelantai tiga.
Di Mansion nya, Lou tidak pernah diizinkan untuk menggunakan tangga.
Eve menatap tangannya yang di genggam erat, sampai Lou melepas genggaman itu dengan sentakan kuat.
"Kenapa tidak lewat Lift?!" Tunjuk Lou kearah Lift.
Eve menggeleng kecil. "Eve tidak tau caranya."
"Payah sekali, memangnya dulu Eve semiskin apa?" Lou menatap Eve yang sedikit lebih pendek darinya.
"Jangan bilang dulu Eve tinggal di jalanan?" Lou kembali bertanya, karena Eve hanya diam.
"Tidak, Eve tinggal bersama Ayah dan kakak." Eve memainkan botol susu ditangannya.
Lou menyipit. "Kemarin Eve menangis? Apa itu karena Lou berkata kasar dan membuat hati Eve sakit?" tanyanya terang-terangan.
Eve mengangguk dengan polos. "Kalau Lou tidak suka Eve disini, Eve tidak tau mau tinggal dimana."
"Pulang ke rumah Eve sendiri!" ketus Lou.
Eve terdiam. Sebelum berkata dengan lirih, "Eve tidak berani."
"Kenapa? Ayah dan kakak membenci Eve?"
"Bagaimana Lou bisa tau?" Kening Eve mengerut, sedangkan Lou kini berubah menatapnya Intens.
"Lou hanya menebak, ternyata hidup Eve sangat menyedihkan."
Lou terdengar mengejek, namun netra emasnya menyiratkan ke senduan.
Eve hanya tersenyum, sudah terbiasa dengan ejekan. Namun itu justru membuat Lou yang menatapnya memasang wajah sinis.
Lou mendekat, membuka genggaman tangannya yang berisikan dua permen rasa strawberry kehadapan Eve.
Eve yang tak yakin jika permen itu untuk dirinya, menatap Lou bingung.
"Aku Louise Wang, kita belum berkenalan secara resmi kan." ujar Lou, memperkenalkan diri.
Eve mengerjab, menatap Lou tak percaya. "Apa? Tidak mau berkenalan?"
Eve segera menggeleng. "Tidak, nama Eve, Evert Ga-"

KAMU SEDANG MEMBACA
EVERT (TERBIT)
Teen FictionDia, Evert -- Seorang anak yang begitu polos karena ketidak tahuannya tentang dunia luar. Karena siksaan yang diterima sudah melewati batas, Eve di bantu oleh seorang Maid untuk melarikan diri dari Mansion sang Ayah tiri. Hingga dalam perjalanan saa...