24 - Shy

41.3K 3.7K 205
                                    

haiyoo~ kalo ada typo tolong bantu tandai ya~

Happy Reading !~

૮ ˶ˆ꒳ˆ˵ ა
🤍💙

"Wake up! Wake up!" Lou berteriak, sembari menyingkap selimut tebal yang membungkus tubuh mungil Eve.

Eve melenguh, mengernyit kecil saat mencoba membuka matanya yang terasa sangat berat. Mulut kecilnya bahkan masih aktif menghisap Pacifer.

"Kucing pemalas, ayo cepat bangun!" Lou kembali berteriak.

"Gege, berisik." lirih Eve melepas Pacifer dari mulut kecilnya. Kedua netra biru yang masih nampak sayu, kini mulai berkaca-kaca. Eve memang selalu sensitif jika baru bangun tidur.

Lou ikut berbaring, kemudian menempelkan pipinya sendiri pada pipi berisi Eve yang merona samar. "Pipimu terasa hangat."

Cup!
Cup!
Cup!

Lou mengecupi pipi tembam Eve berkali-kali, sampai wajahnya di dorong menjauh oleh kedua tangan kecil Eve.

"Gege, sana!"

"Ini masih terlalu pagi untuk menangis!" Lou tersenyum, menunjukkan wajah tanpa dosa.

Wajah Eve seketika berubah murung, ia bangkit untuk duduk membelakangi sang Gege.

"Kenapa?" tanya Lou bingung, namun hanya di balas gelengan kecil oleh Eve.

Lou mendekati Eve yang terduduk diam dengan wajah bantalnya. "Masih marah karena Gege tidak akan ikut denganmu?"

Eve mengangguk polos. "Gege tidak mau ikut kenapa?" lirihnya, mengusap kedua matanya yang mulai berair.

Lou terdiam. Kemarin, ia tak sengaja mendengar pembicaraan Leovan dan Aveline yang mengatakan jika kakak keduanya sedang berada disini untuk urusan bisnis.

Dan hari ini, Lou berencana ingin mengajak Aveline membuat kue. Karena kakak keduanya itu akan berkunjung kesini sebelum terbang kembali ke China.

Lou mengusap-usap pipi berisi Eve yang kini telah basah. "Dengar, Gege tidak bisa ikut karena akan membuat kue. Jadi cepat pulang untuk mencoba kue buatan Gege nanti, mengerti?!"

Netra biru yang tadinya redup perlahan menampakkan binar. Anak kucing manis itu langsung menatap sang Gege penasaran. Mungkin jika sekarang Eve memiliki ekor layaknya kucing, ekor itu akan bergerak ke kanan-kiri dengan antusias.

"Gege akan membuat kue?" tanya Eve berbinar.

Lou menepuk dada kirinya dengan penuh percaya diri. "Gege mu ini akan membuat kue yang sangat enak!"

Eve menatap Lou kagum. "Eve akan cepat pulang nanti!" serunya semangat.

"Itu harus! Atau Gege akan marah padamu!" Lou mengangguk cepat, namun tatapan netra emasnya berubah lirih.

"Maaf, Eve. Tapi Gege berharap, kakak akan sekalian mengajak pulang bersama." batin Lou sendu.

Cklek

"Good Morning, boy~" sapa Aveline yang baru membuka pintu, ia melangkah masuk dengan senyuman hangatnya.

"Morning, Mommy!" balas Lou, segera mengusap kedua matanya dengan punggung tangan.

"Mommy! Lou Gege akan membuat kue hari ini!" seru Eve, segera merangkak menghampiri Aveline yang telah sampai di bibir kasur.

Aveline terkekeh gemas, ia langsung mengangkat tubuh mungil Eve kedalam gendongannya.

EVERT (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang