Happy Reading !~
૮ ˶ˆ꒳ˆ˵ ა
🤍💙Gorden mewah berwarna biru muda jendela sebuah balkon kamar mengerlap indah, saat cahaya sinar matahari menerpanya hingga menembus kaca.
Kamar yang begitu luas dan mewah. Dengan dominasi warna biru muda, putih dan emas, memberinya kesan lembut yang elegan.
Karpet tebal berwarna biru muda membentang indah ke seluruh lantai kamar. Bahkan ada dua buah sofa berbentuk Paw kucing yang saling berhadapan, dengan meja kecil ditengahnya.
Diatas kasur king size dengan kepala ranjang berbentuk kepala kucing. Eve, si pemilik kamar, mulai terbangun dari tidur panjangnya.
Mata bulat Eve mengerjap pelan, menatap langit-langit kamar dengan netra birunya yang berbinar lemah.
Cklek.
Mendengar suara pintu terbuka, Eve mengalihkan pandangan. Ia baru sadar, jika tubuh mungilnya telah berganti mengenakan piyama tidur berwarna biru pastel.
"Ternyata masih ingat untuk bangun." sapa Lou yang baru masuk. Ia kembali menutup pintu, kemudian berjalan menghampiri Eve.
Eve yang enggan beranjak, hanya menatap Lou dengan sayu. Saat Lou telah naik keatas kasur, ia langsung menarik kedua tangan Eve untuk duduk.
"Bangun, kucing pemalas. Kau tidur apa hibernasi?" sinis Lou, melepas tali Pacifer berwarna biru muda yang sempat ia kalungkan ke lehernya.
Steve telah membelikan Pacifer sesuai dengan keinginan Leovan. Lou yang mengira jika Eve masih tertidur, langsung mengambil salah satu Pacifer dan segera menuju kesini.
"Aaaa." Lou menekan kedua pipi berisi Eve hingga mulut kecilnya terbuka, kemudian memasukkan Pacifer ditangannya ke mulut Eve.
"Enak, kan?" tanya Lou, melihat pipi Eve mulai bergerak mengemut Pacifer.
Eve terdiam, lalu menggeleng. Membuat Lou kembali mencabut Pacifer dari mulutnya dan memasukkan ke mulut sendiri.
Lou mengernyit saat ikut mencoba mengemut Pacifer. "Enak!"
"Tapi tidak ada rasanya." ucap Eve polos.
Lou langsung mencabut Pacifer dari mulutnya. Dengan wajah datar, ia kembali menyumpalkannya ke mulut Eve yang masih menatap polos.
"Kenapa juga aku harus bertanya." sebal Lou sendiri.
Sedangkan Eve, mulai meliar menatap sekitar kamar yang terasa asing seraya mengucek matanya.
"Gege, ini kamar siapa?"
"Kamar barumu. Sudah, ayo turun kebawah." Lou segera menarik tangan Eve, membawanya turun dari kasur.
"Daddy mana?" tanya Eve, begitu mereka melangkah keluar dari kamar.
"Dad dan kak Nathan diusir Mommy untuk bekerja." jawab Lou malas.
Leovan dan Nathan enggan beranjak menemani Eve yang tertidur, hingga Steve harus menghubungi Aveline jika di perusahaan sedang membutuhkan mereka.
Eve mengangguk, mencoba mengunyah Pacifer di mulutnya sebelum ia lepas. "Gege, ini namanya apa?"
Lou menoleh sekilas. "Pacifer."
"Pacifer, permen? Kenapa tidak ada rasanya?"
Lou yang hendak menekan tombol Lift seketika terhenti. Ia merebut Pacifer dari tangan Eve, kemudian kembali memasukkannya ke mulut anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERT (TERBIT)
Ficção AdolescenteDia, Evert -- Seorang anak yang begitu polos karena ketidak tahuannya tentang dunia luar. Karena siksaan yang diterima sudah melewati batas, Eve di bantu oleh seorang Maid untuk melarikan diri dari Mansion sang Ayah tiri. Hingga dalam perjalanan saa...