19 - Sticker

60.9K 4.7K 138
                                    

hai, hai, hai, hai~

Happy Reading !~

૮ ˶ˆ꒳ˆ˵ ა
🤍💙

Sebuah Limousine mewah milik keluarga Wang terlihat melaju membelah jalanan kota. Eve yang berada di pangkuan Dave, sibuk menempelkan sticker Pusheen Cat yang dibelinya kemarin pada lengan juga wajahnya.

Sedangkan Darel yang duduk dihadapan mereka, kini tengah tertidur pulas. Bersama Lou yang duduk disampingnya, tengah menatap wajah tampan Darel yang tampak damai dan terlihat kelelahan.

Dave membuka fitur kamera, lalu mengarahkan dari samping pada wajah Eve yang dihiasi oleh beberapa sticker.
 
Eve yang tak sadar jika Dave sedang memotretnya, memutar tubuh untuk menghadap pada sang kakak.

Dave segera meletakkan ponselnya disamping Pawpaw yang Eve dudukkan di sebelah mereka, lalu beralih memegangi tubuh sang adik agar tak terjatuh.

"Kenapa?" Dave membenarkan posisi duduk Eve, yang tengah meneliti wajahnya.

"Eve mau pasang sticker di wajah kakak boleh?" tanya Eve polos, satu sticker telah melekat di telunjuk kecilnya.

Dave sempat terdiam, sebelum mendekatkan wajah seraya menunjuk pipi kirinya memberi izin.

Eve langsung berbinar, telunjuk kecilnya terangkat untuk menempelkan sticker Pusheen Cat favoritnya pada pipi sang kakak.

"Ini fa- vorit Eve." ujar Eve sedikit kesulitan, membuat Dave tiba-tiba menjauhkan wajah.

"Favorit?"

Eve mengangguk. "Kakak tidak mau?"

Dave tak menjawab, ia justru kembali meraih ponsel mahal miliknya. "Tempelkan disini." tunjuk Dave pada Casing ponsel yang berwarna hitam polos.

Eve menurut, mengambil ponsel sang kakak dan mulai menempelkan sticker favoritnya disana.

Melihat Casing ponsel yang nampak kosong karena hanya terdapat satu sticker, Eve langsung mengambil satu bungkus sticker yang masih belum dibuka. 

"Boleh tambah lagi?" Eve mendongak, menatap penuh harap.

Dave melepas satu sticker yang menutupi hidung mungil sang adik, lalu mengecupnya dengan gemas.

"Lakukan semaumu."

⭑⭑⭑

Sedangkan di bagian kursi pengemudi, Viktor tak ada habisnya terus berbicara pada Tristan yang tengah fokus pada jalanan.

"Kau tahu? Tuan muda Darel melototi ku saat tak sengaja menatap Tuan muda baru kita tadi." ujar Viktor, menggelengkan kepala heboh.

"Tak sengaja? Kau menatap Tuan muda Evert seperti seorang penculik yang menemukan mangsanya." balas Tristan datar.

Viktor mendelik tak terima. "Jangan sembarangan. Mana mungkin orang tampan sepertiku--"

"Tak ada niatan untuk menculiknya." potong Tristan, membuat Viktor langsung menyengir.

"Iya, hehe. Jangan beritahu siapapun ya. Kakak mu ini sangat sulit beradaptasi, belum siap sama sekali untuk pindah alam."

Tristan mengedikkan bahu acuh. "Asal kau tahu, sedari tadi Tuan Leovan telah menyadap kita."

"APA?!!"

⭑⭑⭑

Limousine mewah yang dikendarai oleh Tristan memasuki area parkiran khusus sekolah, disusul oleh dua buah Mobil mewah milik Remon dan Tera yang juga baru tiba.

EVERT (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang