Sejak event itu berakhir, Aminah memutuskan untuk keluar dari tim drumband yang selalu lekat dengan dirinya. Ia izin keluar dengan Yosi dengan alasan terlalu kelelahan dengan latihan yang semakin gencar akhir-akhir ini. Yosi juga memahami, karena tahu Aminah memang sering pingsan saat sedang berlatih.
Padahal di sudut hati Aminah, juga terbesit sekelumit alasan. Aminah mulai berusaha menjauh dari Wildan yang selalu hadir di pikirannya. Ia mungkin akan sulit move on jika setiap hari selalu bertemu dan melihat ketampanan Wildan yang bisa saja membuatnya bertambah cinta.
Sore itu, Aminah menyatakan keluar dari tim dengan penuh hormat di lapangan. Tapi semuanya juga enggan melarang, pasalnya semua anggota juga tahu kalau kondisi kesehatan Aminah menurun pasca latihan sebulan penuh untuk event kemarin.
“Aminah izin keluar dari tim ya, teman-teman. Aminah sangat berterima kasih karena tim ini mengajarkan Aminah untuk terus bekerja sama menciptakan harmoni yang indah. Maaf juga karena Aminah selalu merepotkan dengan sikap Aminah yang kekanak-kanakan. Ini semua Aminah lakukan karena kondisi kesehatan Aminah yang menurun karena terlalu kelelahan. Tanggung jawab Aminah untuk event semalam sudah Aminah laksanakan, jadi sekarang Aminah pamit ya.” Tutur Aminah.
Setelah selesai berpamitan, teman-temannya mulai maju dan memeluk Aminah. Aminah juga tidak kuasa menahan tangis karena harus berpisah dengan tim yang begitu baik padanya.
Sesekali matanya melirik ke seseorang yang berdiri di sudut lapangan sambil memegang tongkat sakti kebanggaannya itu. Dilihatnya Wildan yang memperhatikannya dengan saksama, tapi tidak ada tanda-tanda akan maju dan mengucapkan salam perpisahan.
Aminah berbalik meninggalkan lapangan setelah acara berpelukan itu selesai. Belum jauh Aminah melangkah, bunyi gemerincing dari tongkat mayoret itu sudah memberi isyarat untuk memulai latihan.
Aminah menoleh pelan ke arah lapangan, ternyata Wildan juga sedang menoleh ke arah Aminah. Aminah hanya tersenyum tipis yang tidak berbalas apapun, Wildan tetap dengan wajah datar dan tatapan dinginnya. Sekejap kemudian ia berbalik dan kembali memimpin tim. aminah menghela napas, kemudian berjalan dengan langkah gontai menuju parkiran untuk pulang dengan motor maticnya.
Sepanjang jalan pulang, Aminah tidak berhenti menangis. Padahal ia juga tidak tahu apa yang membuatnya begitu terluka. Hanya saja hatinya begitu sakit. Entah karena harus meninggalkan tim drumband atau karena perlakuan Wildan yang seolah tidak mengenalnya.
Satu minggu berlalu, Aminah tidak pernah lagi berbincang dengan Wildan. Padahal dalam hati ingin sekali tertawa bersama seperti dulu. Keduanya memang sering berpapasan di sekolah, namun tidak ada satu pun di antara mereka yang mau menyapa.
Itulah yang membuat Aminah sakit hati.“Kenapa harus bertindak seolah tidak pernah saling mengenal? Apakah menjadi teman saja tidak bisa?” Pikir Aminah.
Apalagi setelah gosip Wildan sedang dekat dengan Icha, teman sekelasnya yang begitu cantik dengan pemahaman agama yang baik. Aminah makin teriris setiap harinya mendengar teman-temannya di kelas yang selalu bergosip tentang hubungan Wildan dan Icha. Tak jarang Aminah pura-pura terlihat tegar, padahal dadanya sesak karena patah hati. Bukan apa-apa, hanya saja ia kecewa ketika perhatian yang Wildan berikan padanya saat latihan parade beberapa minggu lalu hanya bentuk kasihan. Aminah saja yang sudah berharap besar dan kegeeran.
Sepulang sekolah, Aminah membuka laptopnya dan mulai mengerjakan tugas laporan praktikum biologi yang besok harus dikumpulkan. Ia mencoba fokus, tapi tidak bisa. Ia masih tidak ikhlas jika Wildan harus punya pacar. Walaupun ia tahu, Icha benar-benar sosok yang pas untuk itu.
Aminah memaksakan diri untuk terus mengerjakan tugasnya dengan kepala yang sedang berkecamuk.
“Tidak apa-apa sembarangan, yang penting selesai.” Pikirnya.
Aminah juga heran, akhir-akhir ini ia sering sekali menangis karena patah hati. Padahal selama ini, ia sangat ahli dalam hal menyemangati diri sendiri. Tapi kali ini, cinta malah membuatnya begitu lemah.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/356601079-288-k113973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Insan Terbaik di Waktu Terbaik
ChickLitCerita ini sudah terbit ya, jadi untuk kamu yg mau bertanya perihal buku bisa langsung chat aku:) vote and comment guys! Aminah Wardhani, gadis cantik dengan sifat manja luar biasa dan tingkah unik di atas rata-rata ini tengah jatuh cinta dengan seo...