41

1.6K 84 0
                                    

Tandai typo
Happy reading:)
.
.
.
.
.

Malam harinya Naya kembali mengemas kopernya,ia tak jadi seminggu disini dia akan pulang lebih cepat tak apa-apa dia hanya sehari disini dia bisa pulang lagi nanti

"Betulanko mau pulang besok?" Tanya Alya memasuki kamar Naya melihat kakaknya yang sedang membereskan kopernya yang barangnya saja belum dikeluarkan

Naya menoleh ke adiknya yang memasang wajah sedih,ia mengangguk mengiyakan

"Iyo,sudahma juga pesan tiket" jawab Naya,Alya makin cemberut dibuatnya

"Baruko satu hari disini mau Mako pergi lagi" matanya mulai berkaca-kaca, walaupun ia suka bertengkar dengan kakaknya itu tapi dia tetap sayang

Naya menghela nafasnya berjalan mendekat ke adiknya itu,mengusap wajahnya dan berkata

"Sorry,janjika nanti kalau liburan semester bakalan pulangka" katanya sembari menangkup wajah adiknya itu

"Udahmi deh kayak tong mauka pergi selamanya" ucap Naya berusaha menenangkan adiknya

Alya mengembuskan nafasnya, yasudahlah mau bagaimana lagi

Naya kembali membereskan barang-barang nya dibantu Alya, melihat ke arah adiknya

"Eh ada bede pasar malam?" Tanya Naya

Alya mengangguk "Iyo"

"Dimana?"

"Disitu tonji dulu di lapangan dekat sekolah"

"Ayo pale kesana!" Ajak Naya dengan semangat,toh tak ada salahnya sebelum ia pulang

Alya menoleh ke Naya

"Hah?"

"Ayo kesana,samaki bapa sama ajaki juga Inda"

"Hah?" Alya masih bingung

"CK! Pergi Mako siap-siap,sayapa tanyaki bapa sama Inda" ucap Naya sembari mendorong adiknya itu,lalu berjalan keluar dari kamarnya mencari keberadaan bapaknya meninggalkan Alya yang cengo melihatnya

"Ajak ke pasar malam kek tahu bulat" gumam Alya memilih bersiap setelah membereskan koper Naya yang ditinggalkan oleh Naya begitu saja

Jadi disinilah mereka sekarang

Ditengah-tengah kerumunan orang yang berada dipasar malam,berjalan dengan tangan yang berpegangan. Lebih tepatnya Alya dan Naya yang memegang tangan bapaknya takut hilang katanya

Mereka jadinya hanya pergi bertiga saja karena kakaknya tak bisa ikut,dilarang suaminya karena sudah malam katanya. Apalagi perjalanan ke pasar malam harus melewati jalan besar dulu dan kakaknya itu kalau naik motor masih gemetaran karena sudah jatuh dulu

"Mauki belli apa?" Tanya Naya ke bapak dan adiknya

Keduanya melihat ke arah Naya setelah itu melihat kembali ke sekeliling mencoba mencari tahu ingin membeli apa

"Bilang maki saja nanti saya traktir" lanjut Naya

"Beli minum maki dulu deh" ujar Alya ,dia merasa haus saat ini

Setelah itu ketiganya menuju ke Stan yang menjual minuman berbagai rasa (pop ice),ketiganya memesan rasa yang berbeda-beda

Mereka lanjut berkeliling bapak Naya memilih berhenti di Stan yang menjual barang-barang serba 2 ribu yang dikelilingi banyak ibu-ibu

Naya melihat kebanyakan barang yang dijual adalah alat-alat dapur,pantas saja banyak ibu-ibu yang berkerumun. Lucu aja gitu bapaknya jadi satu-satunya laki-laki yang mendekati Stan ini dan memilah-milah spatula dan saringan kecil

Being a Sister ✔️[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang