58

2.1K 152 10
                                    

Lancar juga yah vote nya kalau di kasih target wkwkw
Jadi double up
Tandai typo
Happy reading
.
.
.
.
.

Pukul 6 pagi suasana dikamar inap Naya masih sunyi,semua orang yang ada di kamar tersebut masih lelap tertidur dengan Naya sendiri yang juga masih belum sadar dari kemarin

Pintu kamar terbuka dari luar menampilkan perawat yang bertugas pagi ini untuk mengecek keadaan Naya ,perawat itu melihat David yang tertidur duduk di dekat ranjang Naya,ia mendekat dan menepuk pelan pundak David

"Permisi dokter David " ucapnya dengan pelan dan untungnya David bukan orang yang susah dibangunkan jadi dia langsung terbangun begitu merasakan tepukan di pundaknya,ia melihat seorang perawat di hadapannya

"Oh iya maaf,ada apa?" Balasnya dengan suara serak

"Saya mau mengecek kondisi pasien" ujar perawat tersebut yang diangguki David ,dia berdiri dari duduknya agar perawat tersebut lebih leluasa untuk bekerja

Merenggangkan tubuhnya sejenak dia memperhatikan semua saudaranya yang nampak masih tertidur lelap di sofa yang ada diruangan itu,ada juga yang tertidur di bawah sofa dengan alas tidur yang memang tersedia di kamar inap

Melangkahkan kakinya masuk kekamar mandi untuk sekedar mencuci mukanya lalu keluar dan membangunkan semua saudaranya

"Bangun" ucapnya sembari mengguncang lengan Arthur,dia memilih membangunkan adiknya yang satu itu karena Arthur yang paling mudah terbangun diantara mereka

Arthur terbangun dan menyipitkan matanya menyesuaikan cahaya,dia melihat David yang berdiri dihadapannya

"Jam berapa?" Tanyanya

"Jam setengah 7,bangunlah dan bangunkan yang lain juga aku akan membeli sarapan" jawab David sambil menyuruh Arthur membangunkan yang lainnya dan diangguki oleh Arthur

Saat melihat Arthur mengangguk dia pun beranjak dari sana menyempatkan juga melihat keadaan Naya yang kata perawat tadi akan diperiksa lebih lanjut oleh dokter Chris nanti,ya walaupun dia juga seorang dokter tapi rasanya dia tidak sanggup untuk menangani adiknya sendiri kalau dipaksakan yang ada nanti dia akan salah periksa jadi lebih baik jangan

Sepeninggalan David untuk membeli sarapan Arthur memilih untuk kekamar mandi terlebih dahulu buat cuci muka lalu kembali ke arah saudaranya yang masih tertidur,ia pun mulai membangunkan saudaranya di mulai dari Jun,Sam,Kevin,Travis,dan Justin

Mereka semua terbangun meskipun Travis dan Justin susah dibangunkan tapi akhirnya mereka juga tetap terbangun,mereka bergantian masuk ke kamar mandi

Sam mendekat ke arah ranjang Naya memperhatikan adiknya itu yang belum ada tanda-tanda kapan ia tersadar,sama halnya dengan Travis dan Justin yang berada di seberangnya mereka juga menatap khawatir ke arah Naya yang belum juga sadar

"Adek kok belum sadar yah?" Tanya Kevin ikut menghampiri ketiga saudaranya

"Aku juga tidak tahu,tapi sepertinya karena kehilangan banyak darah kemarin Naya harus banyak beristirahat" balas Arthur yang duduk di sofa sembari memainkan ponselnya

Jun keluar dari kamar mandi mengusap wajahnya dengan handuk kecil,menghampiri ranjang Naya ia mengelus kepala adiknya itu dan menatap ke arah kelima adiknya

"Kalian tidak ada kuliah hari ini?" Tanyanya sambil mengambil duduk disamping ranjang

"Sebenarnya aku ada kelas hari ini tapi rasanya aku tak ingin pergi " jawab Justin

"Aku juga" sambung Travis ,dia ada kelas hari ini tapi dia tak mau ketinggalan saat Naya sadar nanti

"Benar sekali rasanya menunggu Naya sadar saat ini lebih penting daripada berangkat kuliah" ucap Kevin menjatuhkan tubuhnya di atas sofa di ikuti oleh Sam disampingnya

Being a Sister ✔️[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang