Tandai typo
Happy reading!:)
.
.
.
.
.Pukul 1 siang, setelah sholat Dzuhur tadi Naya langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa melepaskan mukenanya
Saat ini Naya kembali memikirkan rencana yang ia susun subuh tadi, apakah akan berhasil? Apakah akan berjalan lancar?
Sebenarnya Naya ragu melakukannya mengingat koneksi keluarga Wilson,sekarang saja Naya yakin pasti Bagas sedang menyuruh seseorang untuk mengawasinya saat ini
Tapi itu adalah satu-satunya rencana yang paling baik menurutnya dan resikonya tidak terlalu besar, tapi Naya takut kalau tidak berhasil orang terdekatnya akan menjadi korban
Atau mungkin dirinya sendiri? Tapi itu lebih baik daripada harus mengorbankan nyawa orang terdekatnya
Brak!
Pintu kamarnya tiba-tiba di buka dengan kencang. Sontak Naya langsung bangun terduduk dengan kaget ,ia memelototi adiknya yang terkekeh melihatnya terkejut
"Anjing kau!" Umpatnya, Naya memegang dadanya. Jantungnya berdetak kencang saat ini
Sedangkan adiknya itu malah lebih mengeraskan tawanya
"AHAHAHAHAHAH mukamu!" Alya tertawa sambil menunjuk wajah Naya, tadi muka Naya itu sangat meme able sayang sekali ia tak sempat memotret nya
Naya yang melihat adiknya masih tertawa langsung saja melemparkan bantal guling yang cukup berat ke arah adiknya itu
Dan....
Bruk!
"Headshoot!" Seru Naya senang. Guling itu tepat mengenai wajah Alya yang sedari tadi tak berhenti menertawakannya
Sontak saja lemparan itu membuat adiknya terjungkal kebelakang dengan keras. Kali ini giliran Naya yang tertawa dengan keras
"BWAHAHAAHAHAHA DOSAKO!" Kata Naya sambil tertawa
Alya meringis memegang pantatnya yang menghantam lantai dengan keras, ia terduduk dengan wajah cemberut
Alya berdiri dengan kesal langsung saja melemparkan guling kembali ke arah Naya berharap lemparannya juga kena,tapi dengan gesit Naya menghindari nya
"Tidak kenaaa!" Seru Naya dengan senang masih dengan tawanya
Dengan kesal Alya menghentakkan kakinya,mengacungkan jari tengahnya setelah itu pergi dari sana
Naya yang melihat itu hanya tertawa, ia mencoba menghentikan tawanya perutnya jadi sakit karena terlalu lama ketawa
Mengusap air matanya yang keluar karena tertawa, Naya kembali terkekeh kecil saat melihat adiknya itu kembali masuk ke dalam kamarnya mengambil baju ganti
Naya melihatnya dengan tatapan mengejek dibalas delikan kesal setelah itu Alya kembali keluar dari kamarnya sambil menghentak-hentakan kakinya
Naya kembali terkekeh kecil,ah rasanya ia harus berterima kasih kepada adiknya itu karena telah menghiburnya disaat ia sedang mumet
Bangkit dari ranjangnya membuka mukenanya dan menggantungnya di gantungan yang ada di belakang pintu kamarnya
Brak!
Pintu kamarnya kembali terbuka dari luar, hal ini membuat wajahnya terbentur ke pintu kamarnya
Kepala Alya muncul dari celah pintu, ia melihat Naya yang memejamkan matanya menahan sakit di hidungnya
"Ups! Sorry tidak sengaja" ucap Alya meminta maaf karena ia sama sekali tak bermaksud melakukannya
Naya membuka matanya menatap tajam ke arah adiknya yang hanya cengengesan tak jelas
KAMU SEDANG MEMBACA
Being a Sister ✔️[TERBIT]
Ficción GeneralSUDAH TERBIT! KALIAN BISA BELI DI SHOPEE DAN LINKNYA UDAH GW TARUH DI WALL ATAU NGGAK KALIAN BISA DM KALAU MINAT PAS BACA JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YAH!🙏 *** Diangkat jadi anak orang kaya? Apa pendapat kalian? Senang?bingung? Kalu Naya sih terpaks...