40

1.8K 80 2
                                    

Tandai typo
Happy reading!:)
.
.
.
.
.

Pukul 1 siang, setelah sholat Dzuhur tadi Naya langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur tanpa melepaskan mukenanya

Saat ini Naya kembali memikirkan rencana yang ia susun subuh tadi, apakah akan berhasil? Apakah akan berjalan lancar?

Sebenarnya Naya ragu melakukannya mengingat koneksi keluarga Wilson,sekarang saja Naya yakin pasti Bagas sedang menyuruh seseorang untuk mengawasinya saat ini

Tapi itu adalah satu-satunya rencana yang paling baik menurutnya dan resikonya tidak terlalu besar, tapi Naya takut kalau tidak berhasil orang terdekatnya akan menjadi korban

Atau mungkin dirinya sendiri? Tapi itu lebih baik daripada harus mengorbankan nyawa orang terdekatnya

Brak!

Pintu kamarnya tiba-tiba di buka dengan kencang. Sontak Naya langsung bangun terduduk dengan kaget ,ia memelototi adiknya yang terkekeh melihatnya terkejut

"Anjing kau!" Umpatnya, Naya memegang dadanya. Jantungnya berdetak kencang saat ini

Sedangkan adiknya itu malah lebih mengeraskan tawanya

"AHAHAHAHAHAH mukamu!" Alya tertawa sambil menunjuk wajah Naya, tadi muka Naya itu sangat meme able sayang sekali ia tak sempat memotret nya

Naya yang melihat adiknya masih tertawa langsung saja melemparkan bantal guling yang cukup berat ke arah adiknya itu

Dan....

Bruk!

"Headshoot!" Seru Naya senang. Guling itu tepat mengenai wajah Alya yang sedari tadi tak berhenti menertawakannya

Sontak saja lemparan itu membuat adiknya terjungkal kebelakang dengan keras. Kali ini giliran Naya yang tertawa dengan keras

"BWAHAHAAHAHAHA DOSAKO!" Kata Naya sambil tertawa

Alya meringis memegang pantatnya yang menghantam lantai dengan keras, ia terduduk dengan wajah cemberut

Alya berdiri dengan kesal langsung saja melemparkan guling kembali ke arah Naya berharap lemparannya juga kena,tapi dengan gesit Naya menghindari nya

"Tidak kenaaa!" Seru Naya dengan senang masih dengan tawanya

Dengan kesal Alya menghentakkan kakinya,mengacungkan jari tengahnya setelah itu pergi dari sana

Naya yang melihat itu hanya tertawa, ia mencoba menghentikan tawanya perutnya jadi sakit karena terlalu lama ketawa

Mengusap air matanya yang keluar karena tertawa, Naya kembali terkekeh kecil saat melihat adiknya itu kembali masuk ke dalam kamarnya mengambil baju ganti

Naya melihatnya dengan tatapan mengejek dibalas delikan kesal setelah itu Alya kembali keluar dari kamarnya sambil menghentak-hentakan kakinya

Naya kembali terkekeh kecil,ah rasanya ia harus berterima kasih kepada adiknya itu karena telah menghiburnya disaat ia sedang mumet

Bangkit dari ranjangnya membuka mukenanya dan menggantungnya di gantungan yang ada di belakang pintu kamarnya

Brak!

Pintu kamarnya kembali terbuka dari luar, hal ini membuat wajahnya terbentur ke pintu kamarnya

Kepala Alya muncul dari celah pintu, ia melihat Naya yang memejamkan matanya menahan sakit di hidungnya

"Ups! Sorry tidak sengaja" ucap Alya meminta maaf karena ia sama sekali tak bermaksud melakukannya

Naya membuka matanya menatap tajam ke arah adiknya yang hanya cengengesan tak jelas

Being a Sister ✔️[TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang